Laporan Wabup Direspons Lantamal

Laporan Wabup Direspons Lantamal

ROMBONGAN Danlantamal XIII/Tarakan saat berkunjung ke ruang kerja Wakil Bupati Berau Agus tantomo, beberapa hari lalu.

Tanjung Redeb, Disway – Kejahatan yang terjadi di perairan maupun pulau-pulau di Berau, menjadi salah satu hal yang disampaikan Wakil Bupati Berau Agus Tantomo kepada Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlatamal) XIII/Tarakan, Laksamana Pertama Haris Bima Bayuseto.

Di antaranya, terkait pencurian telur penyu dan penangkapan ikan dengan cara tidak ramah lingkungan.

Apa yang disampaikan Wabup, mendapat respons jajaran Lantamal XIII/Tarakan.

“Pihaknya siap membantu untuk mengungkap kasus itu,” kata Wabup, Senin (20/7) malam.

Selain itu, dia juga mengatakan, meminta bantuan kepada Lantamal untuk melakukan pengawasan di perairan Berau, karena termasuk rawan jadi pintu masuk peredaran narkotika.

Sementara itu, Danlantamal XIII/Tarakan Laksama Pertama Haris Bima Bayuseto mengatakan, segera menggerakkan jaringan intelijen di lapangan.

Guna mendapatkan informasi adanya pencurian telur penyu, dan adanya potensi transaksi narkoba di perairan Berau.

“Kami akan membantu semaksimal mungkin. Kami akan menyebar jaringan intelijen. Setelah ada informasi valid, baru dilakukan penindakan.

Kami sudah sampaikan masalah ini kepada anggota yang bertugas di perairan Berau,” ujar Haris.

Ia juga berharap adanya dukungan dari masyarakat, khususnya nelayan. Termasuk instansi terkait lain, agar setiap kejahatan di laut dapat terungkap.

“Terutama pencurian telur penyu dan eksploitasi penyu. Kami akan intensifkan pengawasan di laut, terutama di pulau-pulau yang menjadi tempat penyu bertelur,” katanya.

Pihaknya juga mendapatkan laporan adanya aktivitas penangkapan ikan yang menggunakan obat bius.

Dijelaskan, cara tangkap menggunakan obat bius, biasa digunakan untuk menangkap ikan berukuran besar.

Obat tersebut ditenggelamkan pada lokasi yang diprediksi memiliki banyak ikan. Setelah ikan besar terbius, penyelam mulai mengambil ikan-ikan yang pingsan.

“Ikan kecil kebanyakan mati. Namun, ikan besar hanya pingsan. Ikan berukuran besar yang diambil, dan selanjutnya diekspor dalam keadaan hidup. Tapi untuk kasus ini, masih kami dalami, karena itu juga informasi dari masyarakat,” ujarnya. */ZZA/REY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: