Atap dan Dinding Disenggol Truk

Atap dan Dinding Disenggol Truk

GUDANG penyimpangan mie instan milik PT Segar Harum Kalimantan di Karang Mulyo, dikeluhkan masyarakat.

Tanjung Redeb, Disway – Keberadaan gudang penyimpangan mie instan milik PT Segar Harum Kalimantan di Karang Mulyo, Kecamatan Tanjung Redeb, dikeluhkan warga setempat.

Ernawati, misalnya. Perempuan 50 tahun ini dibuat kesal. Sebab, atap rumahnya, diserempet truk pengangkut mi instan yang akan disimpan di gudang itu. Selain itu, dia juga mengaku dinding rumahnya pernah disenggol hingga retak.

“Sudah sampaikan ke pengelola gudang, tapi tidak diperhatikan,” ujarnya, Selasa (21/7).

“Itu kami yang perbaiki sendiri, dan itu biaya sendiri. Begitu juga seng yang rusak itu,” lanjut Ernawati.

Dia juga menegaskan bawah bukan hanya dirinya yang mengeluhkan keberadaan gudang di dekat rumahnya.

Warga lain pun, juga mengeluhkan hal yang sama.

“Ini kan permukiman padat masyarakat. Harusnya, gudangnya jangan ditempatkan di sini. Harusnya mereka mencari lokasi yang sekiranya tidak padat penduduk,” ujarnya.

Lurah Karang Ambun, Arif Mulyono, berjanji segera memanggil pihak perusahaan, untuk meminta penjelasan terkait banyaknya keluhan warga.

“Sekaligus meminta penjelasan, apakah gudang yang digunakan di tengah permukiman itu, sudah memiliki izin atau tidak. Serta bagaimana tanggung jawabnya terhadap masyarakat sekitar,” ujarnya.

Selain itu, persoalan lain yang kerap dikeluhkan warga setempat, yakni truk yang diparkir di tepi jalan. Sehingga, menyebabkan penyempitan jalan. “Sebenarnya, itu melanggar aturan, dan lokasi gudang juga tidak boleh di tengah permukiman,” kata Arif Mulyono.

Sementara itu, supervisor PT Segar Harum Kalimantan, Adi, mengatakan akan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat aktivitas bongkar muat di gudang itu. “100 persen akan kami ganti,” katanya.

Terkait keberadaan gudang di permukiman warga, menurutnya, dari jauh hari sudah mencari lokasi yang tepat. Namun, sejauh ini pihaknya belum menemukan lokasi. Karena diakuinya, lokasi sekarang sudah tidak tepat.

“Jajaran direksi juga belum bisa meninjau lokasi, karena masih pandemik Corona. Jadi, sementara ini masih menggunakan gudang yang ada dulu, dan sambil mencari lokasi yang tepat,” ujarnya. */ZZA/REY/.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: