Pemkot Bontang Kucurkan Rp 9,2 Miliar, Stimulan 15 Ribu Kepala Keluarga

Pemkot Bontang Kucurkan Rp 9,2 Miliar, Stimulan 15 Ribu Kepala Keluarga

Penyaluran bantuan stimulan selama pandemi COVID-19 di Kota Bontang. (Istimewa)

Bontang, nomorsatukaltim.com - Usai sudah bantuan COVID-19 untuk warga Bontang. Yang tiap kepala keluarga menerima Rp 500 Ribu.
Yang terdiri uang tunai Rp 300 ribu dan sembako senilai Rp 200 ribu itu. Total penerima ada 15 ribu kepala keluarga. Banyak sekali. Lebih banyak dari jumlah warga miskin di Bontang. Yang hanya 7.499 jiwa itu.

Alasan pemerintah karena pandemi menghantam segala sektor. Semuanya terdampak. Mulai masyarakat mampu hingga miskin. Yang ekonomi kejepit. Makin terhimpit saat pandemi.

Dana untuk bantuan ini disiapkan Rp 9,2 miliar. Yang disalurkan selama 3 kali. Sejak April lalu dan berakhir Juni kemarin.

Setiap bulan, selama 3 bulan data penerimanya berubah-ubah. April ada 12.896 kepala keluarga. Di bulan Mei naik menjadi 15.994 kepala keluarga.

Sedangkan di bulan terakhir, kembali turun lagi menjadi 15.834 kepala keluarga. "Selalu dievaluasi karena ada juga penerima dobel," kata Kepala Bidang Pembedayaan Masyarakat, Dinsos-PM, Jamaluddin.

Selama 3 bulan itu banyak protes. Dari warga yang protes orang 'mampu' ikut menerima. Atau dari warga yang protes karena tidak menerima.

Basis data pemerintah dari ketua RT. Tiap ketua RT mendata warganya. Yang layak menerima. Yang memang 'terpukul' akibat corona.

Pun pemerintah telah menyebarkan syarat-syarat penerima. Yang harusnya jadi landasan pendataan.
Tetapi lagi-lagi kecolongan. Masih ada warga mampu ikut terima. Yang masih punya penghasilan selama pandemi. Yang tetap mampu berbelanja 'lebih' itu.

Bahkan, dewan pun berang. Ada laporan oknum jadi petugas verifikasi, bukan dari pemerintah. Ilegal. Tapi kenal dengan kepala daerah. Yang terungkap saat rapat di DPRD itu. (wal/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: