Dulu Lawan, kini Kawan

Dulu Lawan, kini Kawan

Ilustrasi

Tanjung Redeb, Disway – Peta politik di Kabupaten Berau, benar-benar berubah. Lantaran Syarifatul Sya’diah mundur dari pencalonan kepala daerah, yang mendampingi Muharram. Kini, PKS membentuk poros baru dengan menggandeng kader PPP, Gamalis.

Muharram menyebut, perubahan yang terjadi merupakan dinamika politik. Sekian bulan sepakat maju bersama dengan Syarifatul Syadiah, prosedur dan mekanisme pendaftaran sampai mendapatkan surat tugas juga sudah dilalui. Bahkan, sudah diumumkan di publik bahwa akan disurvei.

“Hasil survei popularitas dan elektabilitas itulah yang menjadi dasar penetapan atau rekomendasi DPP untuk maju dalam pilkada,”jelasnya.

Namun pada akhirnya, rekomendasi Partai Golkar tidak berpihak. Dan diberikan kepada lawan politiknya, yakni Seri Marawiah-Agus Tantomo.

Kondisi itu membuat, Syarifatul Syadiah memutuskan mundur dari pencalonan.

Menurut Muharram, Syarifatul Syadiah merupakan sosok kader Partai Golkar yang militan. Sangat menghargai keputusan partainya dan menganggap itu keputusan terbaik.

“Maka Sari (Syarifatul Syadiah) rela mundur diri dari pencalonan dan meninggalkan saya,” katanya saat dikonfirmasi Disway Berau, Minggu (19/7).

Sebenarnya, diutarakan kader PKS ini, dalam setahun sudah dua kali ditinggal. Pertama, ditinggal kader NasDem Agus Tantomo yang memutuskan maju yang awalnya sebagai calon bupati. Pun pada akhirnya, kembali menjadi calon wakil bupati mendampingi Seri Marawiah, kader Partai Golkar.

“Kedua saya ditinggal oleh calon wakil bupati (Sari), karena taat dengan mekanisme Partai Golkar. Dan keputusan itu sangat saya hargai,” tuturnya.

Bubarnya pasangan Muharram-Syarifatul (MURI), menjadi pekerjaan rumah (PR) PKS. Untuk maju, Muharram membutuhkan pendamping di pilkada 2020. Kader PPP, Gamalis menjadi kanidat kuat sebagai calon wakil bupati. Setelah melakukan komunikasi politik dengan PPP, Kamis (16/7) lalu, disepakati pasangan Muharram-Gamalis untuk diusung pada pesta demokrasi tingkat kabupaten.

“Alhamdulillah kami (PKS dan PPP) satu bahasa, setuju untuk berjuang bersama. Mohon doa dan dukungannya,” imbuhnya.

Ketua Bapilu DPD PKS Berau Sakirman membenarkan, telah terjadi perubahan dan dinamika politik, pasca pasangan Muharram-Syarifatul Syadiah (Muri) resmi “bercerai”. Untuk melawan jagoan Partai Golkar dan NasDem, partainya menggandengkan PPP yang merupakan partai pemenang ketiga di Berau.

“Komunikasi terus dilakukan dan sudah mulai bekerja, terutama di internal partai masing-masing. Bagaimana rekomendasi dapat diterbitkan,” katanya kepada Disway Berau.

Setelah rekomendasi didapatkan, pihaknya akan membangun koalisi besar dengan sejumlah partai politik di Kabupaten Berau, seperti PDIP, Demokrat dan PAN. Meski, perolehan kursi yang dimiliki koalisi PKS dan PPP bisa mengantarkan Muharram-Gamalis di pilkada.

Akan tetapi, masih membutuhkan kekuatan dan tambahan mesin politik untuk bertarung. Sebab, lawan politik merupakan gabungan partai pemenang di Berau, yakni Partai NasDem dan Golkar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: