Menteri ESDM Beri Apresiasi

Menteri ESDM Beri Apresiasi

PERESMIAN proyek ketenagalistrikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kamis (16/7) lalu.

Jakarta , Disway – Proyek ketenagalistrik nasional, diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kamis (16/7). PT Berau Coal yang tergabung dalam Sinar Mas Group, juga berpartisipasi dalam peresmian yang dilakukan secara virtual itu.

Untuk diketahui, program tersebut, merupakan kerja bersama antara pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), dan pihak swasta dalam penyediaan listrik masyarakat. Khususnya di daerah 3T (terpencil, terdepan, dan tertinggal), serta penyediaan listrik untuk mendukung industri pengolahan mineral.

Adapun proyek-proyek ketenagalistrikan yang diresmikan, terdiri dari proyek pembangkit listrik, transmisi dan gardu induk PT PLN (Persero), serta komitmen pasokan listrik untuk industri smelter, program CSR kelistrikan Sinar Mas Group, dan program bantuan pasang baru listrik (BPBL) 450 volt ampere.

Proyek ketenagalistrikan tersebut, mencakup peningkatan akses dan keandalan pasokan listrik dalam rangka menuju rasio elektrifikasi 100%.

"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terus berkomitmen menyediakan pasokan energi yang cukup dan merata. Meskipun, saat ini, kita tengah berada pada masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemik virus COVID-19,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.

“Selain itu, juga mendorong badan usaha, agar tetap menyediakan pasokan listrik yang cukup melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, sehingga aktivitas masyarakat yang bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah tidak terganggu," sambungnya.

Penyediaan listrik di seluruh pelosok Tanah Air, yang diukur dari peningkatan angka rasio elektrifikasi. Hingga April 2020, rasio elektrifikasi nasional mencapai angka 98,93%. Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi dapat mencapai angka 99,9% di akhir 2020 ini.

"Partisipasi semua pihak dalam penyediaan listrik bagi masyarakat yang membutuhkan sangat kami hargai. Kami mengapresiasi partisipasi Sinar Mas Group yang telah menyediakan alokasi anggaran untuk CSR kelistrikan,” kata Arifin.

“Melalui kegiatan beberapa badan usaha di bawah Sinar Mas Group, masyarakat mendapatkan akses listrik melalui program listrik rumah tenaga surya, perluasan jaringan listrik, dan partisipasi Sinar Mas pada program pemerintah, yaitu bantuan pasang baru listrik 450 VA. Sebanyak total 21.926 rumah tangga, kini dapat menikmati listrik dari program CSR kelistrikan Sinar Mas Group. Sekali lagi, atas nama pemerintah, kami sangat mengapresiasi upaya tersebut," lanjutnya.

Kemudian, Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto, juga menyampaikan bahwa masyarakat di daerah 3T, yang belum merasakan manfaat listrik, dapat menikmati listrik melalui program bantuan LRTS. Di antaranya, ditujukan untuk membantu warga maupun komunitas di sekitar wilayah operasional pilar usaha bisnis di Sumatera dan Kalimantan.
Sementara, masyarakat yang belum menikmati listrik harus segera dibantu agar kualitas hidupnya semakin baik.

"Tersedianya pasokan listrik yang memadai di seluruh penjuru negeri, berikut infrastrukturnya hingga ke rumah-rumah, adalah salah satu cara memutar roda perekonomian, berikut meningkatkan kualitas kehidupan sosial warga masyarakat,” kata Gandi Sulistiyanto.

“Itu yang membuat salah satu pilar bisnis kami turut bergerak di sektor energi dan infrastruktur. Selain itu, sejumlah program corporate social responsibility Sinar Mas, juga berbentuk penyediaan infrastruktur kelistrikan bagi masyarakat sekitar," tambahnya.

Untuk di wilayah Kabupaten Berau, kontribusi CSR kelistrikan Sinar Mas, dilakukan melalui pilar bisnis di bidang pertambangan, yaitu PT Berau Coal (BC). Adapun CSR kelistrikan yang dilakukan oleh BC, di antaranya adalah penyediaan genset dan bahan bakar minyak, perluasan jaringan listrik hingga penyambungan listrik gratis. Untuk masyarakat yang tidak mampu.

Program ini telah berlangsung mulai dari 1999, dan telah mengaliri listrik untuk 2.420 rumah tangga yang berada di 14 kampung lingkar tambang PT Berau Coal. “Program CSR kelistrikan PT Berau Coal merupakan dukungan perusahaan untuk membantu masyarakat, khususnya kampung lingkar tambang.

Yang sebelumnya tidak menikmati listrik, kini telah dapat merasakan manfaat dari listrik. Sehingga, dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Program BC ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk melakukan percepatan dalam pencapaian rasio elektrifikasi,” terang Corporate Communication Manager PT Berau Coal, Arif Hadianto.

Selain itu, BC juga memiliki kontribusi dalam mendukung penyediaan energi listrik. Untuk masyarakat di Kabupaten Berau. Melalui pasokan batu bara gratis ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati. PLTU Lati berlokasi sekira 10 kilometer dari tambang BC, dan setiap tahunnya BC memasok sebanyak ±120.000 ton batu bara.

Penggunaan energi terbarukan juga menjadi bagian dari CSR kelistrikan BC, Komunitas Adat Terpencil (KAT) Birang, merupakan salah satu daerah di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur di Berau, yang telah merasakan manfaat dari listrik, yang bersumber dari tenaga surya.

Dukungan panel tenaga surya (solar cell), memberikan kemudahan bagi warga KAT Birang dalam melakukan aktivitasnya, khususnya anak-anak yang dapat melakukan kegiatan belajar di malam hari.

Selain KAT Birang, nelayan di Pulau Maratua, juga menerima manfaat dari CSR kelistrikan ini, yaitu listrik rumah tenaga surya (LRTS), yang diberikan oleh BC dipasang pada perahu.

Yang mereka gunakan untuk mencari ikan di malam hari.

“Sebelum ada bantuan masyarakat nelayan, kami hanya mengandalkan lampu-lampu dari baterai atau aki. Sekarang dengan adanya bantuan LRTS, nelayan kami sangat terbantu sekali. Terima kasih kepada Berau Coal dan Sinar Mas,” ujar Abramsyah, Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Maratua. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: