Bankaltimtara

Anak Majikan di Samarinda Bacok ART hingga Tangan Putus, Pelaku Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Anak Majikan  di Samarinda Bacok ART hingga Tangan Putus, Pelaku Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Lokasi pembacokan ART oleh anak majikan di Kota Samarinda dipasang garis polisi.-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-

BACA JUGA: 78 Warga Laporkan Dugaan Penipuan Kavling Mastuang ke Polresta Samarinda, Kerugian Capai Rp2,15 Miliar

"Korban mengalami luka putus di tangan kiri, kemudian luka di pelipis kiri dan luka di kepala bagian belakang. Dugaan sementara, korban diserang menggunakan sebilah parang dengan panjang sekitar 40 sentimeter," ungkap Wawan.

Polisi juga mengamankan sebilah parang yang diduga digunakan pelaku saat melakukan penganiayaan.

Senjata tajam tersebut ditemukan di sekitar lokasi kejadian dan kini dijadikan barang bukti untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Wawan menambahkan, dari keterangan keluarga, terduga pelaku diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

BACA JUGA: Rugi Sampai Rp 4,3 Miliar, Puluhan Korban Dugaan Penipuan Jual Beli Tanah Kapling Lapor ke Polda Kaltim

Informasi tersebut diperoleh dari ayah pelaku yang juga merupakan pemilik rumah tempat kejadian berlangsung.

"Keterangan dari pihak keluarga, khususnya ayah pelaku, menyebut terduga pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa," ujarnya.

Saat ini, terduga pelaku MAA telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda untuk menjalani observasi dan perawatan.

Sementara itu, korban AG masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka berat yang dideritanya.

BACA JUGA: Pemkot Samarinda versus Pemprov Kaltim, Lahan RS Korpri Disegel, Dinilai Langgar Aturan dan Biang Banjir

Pihak kepolisian belum dapat meminta keterangan dari korban maupun terduga pelaku karena kondisi medis keduanya belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kami belum bisa meminta keterangan dari korban maupun pelaku karena keduanya masih dalam perawatan. Proses penyelidikan akan dilanjutkan setelah kondisi mereka memungkinkan," pungkas Wawan.

Hingga kini, polisi terus melakukan pendalaman kasus guna mengungkap kronologi lengkap kejadian tersebut sambil menunggu hasil observasi medis terhadap kondisi kejiwaan terduga pelaku.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait