Program Makan Gratis Dianggarkan Rp10.000 per Porsi, Istana Sebut Sudah Dikaji Setahun
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau uji coba program makan bergizi gratis di SDN 1 Langkai, Palangka Raya.-(Foto/Dok. Setneg)-
"Kita hitung untuk daerah-daerah, Rp10.000 itu cukup bermutu dan bergizi," tambahnya.
Presiden menjelaskan, sebuah keluarga dengan 3 hingga 4 anak dapat menerima alokasi anggaran makan bergizi gratis hingga Rp30.000 per hari.
BACA JUGA: Pemkab Mahulu Akan Pelajari Regulasi Kebijakan Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non ASN
BACA JUGA: Akses Jalan Sulit dan Tanpa Listrik Masih Menemani Warga Pedesaan di Kutai Timur
Dalam satu bulan, keluarga tersebut dapat menerima manfaat senilai rata-rata Rp2,7 juta.
"Kalau rata-rata keluarga di desil-desil bawah memiliki tiga sampai empat anak, berarti tiap keluarga bisa menerima minimal rata-rata Rp30.000 per hari. Ini kalau satu bulan bisa Rp2,7 juta," jelas Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden juga menekankan bahwa program ini dirancang untuk saling melengkapi dengan berbagai bantuan sosial lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
"Jika ditambah dengan bantuan-bantuan sosial lainnya, seperti PKH dan perlindungan sosial lainnya, maka upaya pemerintah untuk melindungi semua lapisan masyarakat sudah sangat maksimal," ujar Prabowo.
BACA JUGA: Bank Indonesia Sebut Kaltim Terus Alami Peningkatan Ekonomi Berkat Adanya IKN
BACA JUGA: Pertambangan Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Kaltim, Triwulan III 2024 Tercatat 5,55 Persen
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengumumkan kenaikan rata-rata upah minimum tahun 2025 sebesar 6,5 persen.
Kebijakan ini dirumuskan berdasarkan pembahasan antara pemerintah dan perwakilan pimpinan buruh, sebagai bagian dari upaya menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tentunya kita akan terus perbaiki program ini di saat-saat mendatang," tutup Prabowo.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
