Bankaltimtara

Ketua DPRD Kutim Soroti Maraknya Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Bus Perusahaan

Ketua DPRD Kutim Soroti Maraknya Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Bus Perusahaan

Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi.-Sakiya Yusri-Disway Kaltim

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM Sejak Januari hingga Agustus 2025 telah terjadi 4 kasus kecelakaan lalu lintas di Kutai Timur yang melibatkan bus perusahaan, 2 diantaranya bahkan menelan korban jiwa.

Maraknya kecalakaan lalu lintas yang melibatkan bus perusahaan ini menjadi sorotan Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi.

Fakta ini menambah panjang persoalan transportasi karyawan perusahaan yang hingga kini belum terselesaikan secara menyeluruh.

Sehingga DPRD Kutai Timur berencana memanggil sejumlah perusahaan pengguna jalan raya untuk menggelar rapat koordinasi.

Dalam pertemuan itu, muncul usulan agar perusahaan lebih serius memanfaatkan jalur alternatif yang tersedia guna mengurangi risiko kecelakaan di jalur utama.

BACA JUGA :  Jika Tak Indahkan Teguran, Satpol-PP Ancam Tertibkan PKL yang Berjualan di Atas Trotoar

“Kami sudah mendorong agar ada kesepakatan yang jelas terkait pemanfaatan jalur alternatif. Ini sedang dibahas di tingkat gabungan komisi, supaya perusahaan tidak lepas tanggung jawab,” ujar Jimmi pada Kamis 4 September 2025.

Jimmi menjelaskan, DPRD akan terus melakukan kontrol dan dialog dengan perusahaan untuk mencari solusi yang lebih aman.

Namun, terkait sanksi tegas terhadap perusahaan yang abai, ia menyebut masih perlu pembahasan lebih lanjut.

“Kalau soal sanksi, itu masih kita diskusikan. Apa bentuk hukuman atau tanggung jawab yang sesuai, tentu harus diakhiri dengan matang,” jelasnya.

BACA JUGA :  Polresta Samarinda Kabulkan Penangguhan Penahanan 4 Mahasiswa yang Terlibat Kasus Bom Molotov

Salah satu usulan yang mengemuka adalah menyediakan halte atau titik pemberhentian khusus di area tertentu, misalnya di kawasan mes karyawan.

Dengan begitu, bus-bus besar tidak perlu lagi masuk ke kawasan padat atau perkotaan.

Namun, pihak perusahaan beralasan penggunaan bus besar masih menjadi opsi paling efektif.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait