Bankaltimtara

TPA Batota di Kutim Overload, DLH Minta Warga Pilah Sampah dari Rumah

TPA Batota di Kutim Overload, DLH Minta Warga Pilah Sampah dari Rumah

TPA Batota di Kutim.-istimewa-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Batota di Jalan Poros Sangatta-Bengalon, hanya mampu menampung 30 persen, dari total volume sampah harian.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim pun mengajak masyarakat memilah sampah secara mandiri sejak dari rumah.

Plt Kepala DLH Kutim, Dewi Dohi, menyebutkan TPA Batota menerima sekitar 90 ton sampah setiap hari.

Padahal, kapasitas idealnya hanya sekitar 27 ton residu yang benar-benar tidak bisa didaur ulang.

BACA JUGA:Tangis Haru Sambut Kedatangan 178 Jamaah Haji Kutim, 1 Orang Wafat di Tanah Suci

BACA JUGA: Proses Pembentukan DOB Sangkulirang Terkendala, Pemkab Kutim Beberkan Alasannya

“Kita harus mampu mengurangi 70 persen dari sampah yang kita hasilkan. Jadi TPA hanya boleh menerima 30 persen residu saja,” ujar Dewi, Senin 23 Juni 2025 saat di temui di ruangan kerjanya.

Ia menekankan bahwa sampah seperti plastik, kardus, dan sisa makanan memiliki nilai ekonomi dan seharusnya tidak langsung dibuang ke TPA. Pemilahan di tingkat rumah tangga dinilai kunci utama pengurangan beban TPA.

“Sisa makanan itu banyak peminatnya. Kalau masyarakat mau memilah, sebenarnya banyak yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya.

DLH mencatat, sekitar 50 persen dari total timbunan sampah di Kutim berasal dari Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Kedua kecamatan ini menjadi perhatian utama dalam upaya pengelolaan sampah.

BACA JUGA:Pemkab Kutim Kejar Tenggat Laporan Tindak Lanjut Temuan BPK 2024

Pemerintah daerah saat ini tengah mempercepat pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di dua wilayah tersebut. Target tahun ini adalah menyelesaikan proses pengadaan lahan.

Selain pembangunan TPST, DLH juga menyiapkan program pendampingan di tingkat Rukun Tetangga (RT) guna mendukung gerakan pilah sampah dari rumah.

Pada tahap awal, setiap desa akan menunjuk tiga RT yang dinilai paling siap dan memiliki komitmen untuk dibina dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait