Bankaltimtara

Banjir di Kenohan Putuskan Jalan Penghubung Sekampar-Kota Bangun

Banjir di Kenohan Putuskan Jalan Penghubung Sekampar-Kota Bangun

Kondisi banjir di wilayah Kenohan, Kukar. Tampak pejabat muspika saat meninjau banjir.-istimewa-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Jalan poros yang menghubungkan Desa Sekampar dan Kecamatan Kota Bangun di wilayah Kenohan terputus akibat banjir yang merendam sepanjang 100 meter ruas jalan tersebut.

Banjir terjadi sejak beberapa hari terakhir dan mencapai puncaknya pada Senin (21/4/2025) lalu, memaksa masyarakat setempat beradaptasi dengan kondisi darurat menggunakan perahu untuk menyeberangi jalan yang terendam air setinggi lutut orang dewasa.

Berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan Forkopimcam Kenohan bersama Polsek Kenohan, genangan air di jalur utama tersebut belum menunjukkan tanda-tanda surut.

Meski demikian, akses untuk kendaraan roda dua masih dapat dilakukan menggunakan perahu milik warga dengan ongkos yang bervariasi tergantung jarak dan ukuran kendaraan.

BACA JUGA: Banjir Rendam 13 Kampung di Kecamatan Damai Kubar, 2.852 Jiwa Terdampak

BACA JUGA: Banjir Rendam Sejumlah Sekolah di Kecamatan Damai, Aktivitas Belajar Lumpuh Total

“Untuk sementara, pengendara sepeda motor bisa menyeberang menggunakan perahu yang disediakan warga, namun harus tetap berhati-hati,” ujar Kapolsek Kenohan, Iptu Nelson Eddy Bojoh pada Selasa (22/4/2025).

Ia menambahkan, bahwa kendaraan roda empat dan lebih besar tidak dapat melintas untuk saat ini dan direncanakan akan dialihkan menggunakan kapal feri.

Tarif yang dikenakan untuk jasa penyeberangan kendaraan ini berkisar antara Rp100.000 hingga Rp150.000 per unit.

“Kami sedang berkoordinasi untuk memastikan kapal feri tersedia bagi kendaraan besar agar distribusi logistik dan mobilitas warga tetap berjalan,” jelasnya.

BACA JUGA: Sungai Riko Meluap, Banjir Rendam 1 Desa di PPU, 457 Jiwa Terdampak

BACA JUGA: Polsek Melak Pantau Ketat Banjir, Siaga Lakukan Evakuasi Jika Dibutuhkan

Pihak Forkopimcam juga telah menempatkan petugas di dua sisi jalan poros tersebut guna mengatur lalu lintas dan memberikan arahan kepada pengendara.

Fokus utama petugas saat ini adalah menjaga keselamatan masyarakat serta memastikan tidak terjadi kemacetan atau kecelakaan di sekitar titik banjir.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri melintasi jalur banjir, terutama jika tidak memiliki kepentingan mendesak,” imbauannya.

Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan patroli secara berkala untuk memastikan tidak ada pelanggaran ataupun praktik pungutan liar yang merugikan masyarakat selama masa darurat ini berlangsung.

BACA JUGA: BPBD Wapadai Potensi Banjir di Kabupaten Paser

BACA JUGA: Tiga Hari Hujan Deras, 7 Desa di Tabang Dilanda Banjir

Menurut laporan warga, kondisi banjir mulai mengganggu aktivitas harian seperti mengantar anak sekolah dan mengangkut hasil pertanian.

Namun demikian, sebagian besar warga menunjukkan semangat gotong royong dalam menghadapi situasi ini.

Meskipun situasi darurat masih berlangsung, suasana di lapangan dilaporkan tetap aman dan tertib. Tidak terlihat adanya antrean panjang ataupun gesekan antarwarga dalam menggunakan fasilitas perahu maupun dalam pengaturan lalu lintas.

“Polsek Kenohan akan terus memantau perkembangan banjir ini dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ucap Iptu Nelson.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: