PDA Kubar Tegaskan Lembaga Adat Harus Jadi Benteng Budaya dan Mitra Pembangunan
Foto bersama usai pelantikan Pengurus Lembaga Adat Kampung Muara Kalaq, Kecamatan Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat.-(Disway Kaltim/ Eventius)-
Acara itu juga menandai pengukuhan Jelami sebagai Kepala Adat Kampung Muara Kalaq.
Ia akan dibantu oleh jajaran staf yang terdiri dari Ardiansyah, Prnadus Sabar, Arsinah Siben, dan Milen.
BACA JUGA: APBD Naik Jadi Rp4,91 Triliun, Pemkab Kubar Fokus Belanja Infrastruktur dan Layanan Dasar
BACA JUGA: Mahasiswa KKN Unmul Diterjunkan ke Kubar, Diminta Observasi Sebelum Buat Program
Prosesi pelantikan berjalan khidmat. Setelah pembacaan sumpah jabatan, pengurus baru menerima simbol adat berupa kain tenun dan mandau.
Sesepuh kampung lalu memanjatkan doa adat, meneguhkan bahwa jabatan ini bukan sekadar amanah, tetapi juga tanggung jawab moral menjaga warisan leluhur.
Markos menekankan, amanah itu harus dijalankan dengan penuh kesadaran.
“Pengurus adat harus mampu menjaga marwah adat, memperkuat persatuan, serta selalu hadir mendampingi masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Kearifan Lokal dan Hukum Adat Jadi Sorotan dalam Kuliah Umum UMKT Bersama Menteri Kebudayaan
BACA JUGA: 15 Negara Siap Hadiri Festival Budaya Dayak Kenyah, Desa Adat Budaya Pampang 2025
Tak berhenti di situ, Markos juga menitipkan pesan khusus agar pengurus adat baru tetap terbuka dan inklusif.
Menurutnya, lembaga adat akan kehilangan wibawa jika hanya mengakomodasi kepentingan sebagian pihak.
“Dengarkan suara masyarakat, rangkul semua pihak tanpa diskriminasi. Hanya dengan begitu, lembaga adat bisa menjadi perekat persatuan dan benteng budaya kita,” jelasnya.
Pesan tersebut disampaikan dengan nada tegas namun penuh harapan.
BACA JUGA: Tanah Ulayat Dayak Petung Terdesak Korporasi, DPRD Berau Dorong Legalitas 2.000 Hektare Wilayah Adat
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
