Warga Tering Laporkan Penyerobotan Lahan, Tuduh Petinggi dan Perusahaan Tak Transparan
Kondisi lahan yang disengketakan warga di Kelian Dalam, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat.-eventus/disway-
Namun sejak saat itu, tidak ada tindak lanjut yang jelas dari pihak kampung maupun perusahaan.
"Kami ada bukti dokumentasi. Pengambilan titik koordinat itu dilakukan bersama petinggi kampung, disaksikan juga oleh camat, kapospol, dan pihak PT ISM. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan, tidak ada pertanggungjawaban dari mereka," ujarnya.
Lebih lanjut, Rahmadi mengatakan bahwa masyarakat sudah berupaya meminta petinggi kampung untuk memfasilitasi pertemuan langsung dengan pimpinan perusahaan. Namun permintaan tersebut tak kunjung dipenuhi.
Bahkan, ketika petinggi kampung mengklaim telah bertemu langsung dengan pimpinan PT ISM, masyarakat tidak diberi tahu hasil pertemuannya.
"Katanya pertemuan harus empat mata antara petinggi dan David, tidak boleh melibatkan kami. Tapi faktanya, setelah itu pun tidak ada kabar. Kami tidak tahu apa hasilnya, kami merasa dikhianati," ucapnya kecewa.
Upaya mediasi sebenarnya telah dilakukan. bahkan Camat Tering disebut telah mencoba memfasilitasi penyelesaian.
BACA JUGA:Kejari Kutai Barat Musnahkan Barang Bukti 32 Perkara Inkracht, Termasuk Narkotika dan Senjata Tajam
BACA JUGA:14 Festival di Calendar of Event 2025 Kubar: Gerakkan Ekonomi, Angkat Budaya Lokal
Namun menurut Rahmadi, sikap petinggi kampung justru menunjukkan ketidakpedulian terhadap aspirasi warganya sendiri.
"Pak Camat sudah turun tangan, tapi tidak dihargai. Petinggi seperti tidak menganggap penting suara rakyat. Padahal ini tanah kami, hak kami," katanya.
Rahmadi menegaskan bahwa masyarakat menempuh jalur hukum karena merasa tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh secara damai.
Ia berharap aparat kepolisian bertindak profesional dan menindak siapa pun yang terbukti melanggar hukum.
"Kami ingin keadilan. Kalau memang lahan itu milik kami, ya harus dikembalikan. Kalau mau ganti rugi, harus ada kesepakatan yang jelas. Jangan lagi ada permainan di belakang," tegasnya.
Warga juga mengaitkan dampak lingkungan sebagai akibat dari aktivitas perusahaan tambang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Rahmadi, beberapa kejadian banjir yang melanda wilayah mereka turut dipengaruhi oleh pengerusakan lingkungan akibat tambang ilegal dan aktivitas di atas lahan yang bermasalah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
