Trump Melunak, Isyaratkan Meredanya Perang Tarif AS-China
Presiden Donald Trump-istimewa-
NOMORSATUKALTIM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan meredakan ketegangan dagang dengan Tiongkok, khususnya terkait aksi saling kenaikan tarif yang sempat mengguncang pasar global.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Minggu (20/4/2025), Trump menyatakan bahwa kenaikan tarif lebih lanjut bisa berdampak negatif terhadap daya beli konsumen.
"Saya tidak ingin tarif terus naik karena pada titik tertentu orang tidak akan membeli. Saya mungkin ingin menurunkan tarif, bukan menaikkannya, karena kami ingin orang tetap membeli," ujar Trump, dikutip dari Reuters, Minggu (20/4/2025).
Pernyataan tersebut muncul setelah pengumuman tarif pada 2 April lalu yang sempat memicu reaksi keras dari pasar.
BACA JUGA : Polsek Melak Pantau Ketat Banjir, Siaga Lakukan Evakuasi Jika Diperlukan
Trump yang berasal dari Partai Republik sebelumnya telah menetapkan tarif 10 persen atas sebagian besar impor barang, namun menunda rencana peningkatan tarif lebih lanjut sambil hasil negosiasi.
Namun, tarif terhadap produk-produk dari China tetap bertambah hingga 145 persen, menyusul langkah balasan dari Beijing.
Pemerintah Tiongkok, dalam pernyataannya pekan lalu, menyebut tidak akan terlibat dalam “permainan angka” terkait tarif, yang oleh para pengamat dianggap sebagai sinyal bahwa Beijing juga enggan menaikkan tarif lebih jauh.
Trump mengungkapkan bahwa komunikasi antara kedua negara masih berjalan dan menyatakan optimisme tercapainya kesepakatan.
BACA JUGA : Libur Panjang Tak Hambat PSU Kukar, Sekda: Partisipasi Tetap Diangka 60%
Meski begitu, sejumlah sumber menyebutkan belum ada pertukaran pandangan tingkat tinggi yang signifikan yang mengarah pada solusi konkret.
Trump juga enggan apakah pembicaraan perdagangan tersebut melibatkan langsung Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Di sisi lain, ia mengisyaratkan pertanyaan kelanjutan negosiasi terkait TikTok, aplikasi video pendek milik ByteDance yang digunakan lebih dari 170 juta warga AS.
Dia menyatakan bahwa kesepakatan spin-off TikTok akan ditunda hingga isu perdagangan dengan Tiongkok terselesaikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
