Bankaltimtara

Limbah Perusahaan Ancam Produksi Rumput Laut di Bontang

Limbah Perusahaan Ancam Produksi Rumput Laut di Bontang

Produksi rumput laut di Kota Bontang terancam terhenti akibat pencemaran limbah perusahaan.-(Disway Kaltim/ Michael)-

BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Limbah perusahaan mengancam kekayaan bawah laut Kota Bontang. 

Padahal, beberapa waktu lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melepas ekspor perdana rumput laut ke India, sebesar 15 ton. 

Keberlanjutan ekspor rumput laut tersebut terancam terhenti akibat pencemaran yang tidak terkendali.

Persoalan ini disuarakan oleh pemilik PT Borneo Ocean Nauly, Ardis Christian. 

BACA JUGA: DPRD Kaltim Desak Pertamina Tanggung Jawab Dugaan Pencemaran Lingkungan di Sangasanga

BACA JUGA: Sungai Segah di Berau Rawan Pencemaran, Produktivitas Tambak Ikut Menurun

Menurutnya, limbah sebagai penyebab penurunan produksi rumput laut bukanlah tudingan kosong.

Hal ini berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai petani rumput laut yang ia tekuni sejak tahun lalu. 

Area tanamnya berada di wilayah Tihi-Tihi, Bontang. Luasannya sekitar 50 hektare.

“Saya selama ini hanya membeli dari petani rumput laut. Tetapi, karena permintaan terhadap rumput laut ini lumayan tinggi, akhirnya saya putuskan untuk menanam sendiri,” katanya kepada NOMORSATUKALTIM, Senin 1 September 2025.

BACA JUGA: DPRD Kaltim Soroti Kondisi Sungai di Benua Etam: Penyebab Utama Pencemaran adalah Batu Bara

BACA JUGA: DPRD Kaltim Terima Aduan Pencemaran Lingkungan Akibat Lubang Pasca Tambang di Kutim

Dalam proses penanaman, banyak hambatannya. Seperti hama, cuaca, termasuk limbah. 

Menurutnya, faktor lain seperti cuaca dan hama masih bisa ditangani. Tetapi ketika limbah perusahaan yang menyerang, maka dipastikan rumput laut yang ditanamnya mati. Artinya akan gagal panen.

Apalagi, di wilayah tempat ia membudidaya rumput laut ini, ada banyak perusahaan beroperaso. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: