Bankaltimtara

Limbah Perusahaan Ancam Produksi Rumput Laut di Bontang

Limbah Perusahaan Ancam Produksi Rumput Laut di Bontang

Produksi rumput laut di Kota Bontang terancam terhenti akibat pencemaran limbah perusahaan.-(Disway Kaltim/ Michael)-

Sehingga, potensi pencemaran air akibat limbah sangat besar. 

BACA JUGA: Buntut Pencemaran Limbah, Warga Kecamatan Damai Kubar Tuntut Janji Perusahaan

BACA JUGA: DLHK Kukar Cek Fakta Dugaan Pencemaran Limbah B3

Dalam satu tahun ia membudidaya rumput laut, setidaknya sudah 3 kali gagal panen karena limbah.

“Saya tidak bisa memastikan itu karena limbah perusahaan apa. Tetapi, kami sudah mengambil sampel untuk diperiksa ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) limbah apa itu. Kalau sudah tau hasilnya, kita pasti akan mengetahui limbah itu dari perusahaan apa,” ungkapnya.

Pun ia meminta agar pemerintah kota (Pemkot) Bontang ikut membantu permasalahan ini. 

Sebab, permasalahan limbah ini tidak hanya dirinya saja yang merasakan. Tetapi, petani rumput laut di daerah sana.

BACA JUGA: DPRD Samarinda Susun Raperda Limbah Domestik, Target Rampung Tahun Ini

BACA JUGA: DPRD Balikpapan Susun Raperda Penanggulangan Limbah Beracun

“Kalau cuaca dan hama, potensi gagal panennya itu kecil. Tetapi, kalau masalah limbah ini, bisa dipastikan 100 persen pasti gagal panen. Itu sangat merugikan kami. Permintaan rumput laut ini tidak hanya dalam negeri, tapi luar negeri juga cukup besar,” terangnya.

Ia mengaku, dulunya produksi rumput laut terbesar ada di wilayah Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). 

Hanya saja, saat ini petani rumput laut di Samboja sudah tidak bisa membudidayakan, karena airnya sudah tercemar limbah.

“Dulu saya ambil rumput laut ini di tiga daerah. Bontang, Kutim dan Kukar (Samboja). Terbesar di Samboja. Sekarang hanya tinggal dua daerah saja. Samboja sudah tidak produksi karena limbah. Produksi terbesar sekarang di Bontang,” ucapnya.

BACA JUGA: Air Sungai Dahlia di Bontang Berubah Warna, Ternyata Ini Penyebabnya

BACA JUGA: Ornamen Dirusak, DPRD Bontang Minta Kontraktor Bertanggung Jawab

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: