Bankaltimtara

Hujan Lebat Guyur Berau, Debit Sungai Kelay Melonjak hingga 19,50 MDPL

Hujan Lebat Guyur Berau, Debit Sungai Kelay Melonjak hingga 19,50 MDPL

Ilustrasi Kabupaten Berau saat mendung.-Maulidia Azwini -Disway Kaltim

BERAU, NOMORSATUKALTIM Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Berau pada Jumat 21 November 2025 dini hari membuat debit Sungai Kelay naik.

BMKG Berau menyebut kondisi ini cukup untuk memicu potensi banjir di kawasan bantaran sungai.

Berdasarkan pantauan BMKG pada pukul 05.00 Wita menunjukkan curah hujan terukur di Bandara Kalimarau mencapai 17,4 milimeter.

Namun, intensitas hujan jauh lebih tinggi terekam di wilayah Merasa melalui alat Automatic Rain Gauge (ARG), yakni 85,6 milimeter.

BACA JUGA:Berau Kantongi 3 Kampung yang Penuhi Syarat Awal Program Nelayan Merah Putih

Kepala BMKG Berau, Ade Haryadi mengungkapkan, pada waktu yang sama, alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) di Merasa mencatat ketinggian muka air Sungai Kelay menyentuh 19,50 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir di wilayah bantaran sungai.

“Curah hujan yang terjadi dini hari menyebabkan kenaikan muka air sungai, dan kondisi ini menimbulkan potensi banjir bagi warga bantaran sungai,” kata ade.

Ia mengingatkan, hujan hingga angin kencang masih bisa terjadi dan masyarakat perlu benar-benar memperhatikan kondisi di lingkungan sekitar.

Menurutnya, dampak hujan lebat tidak hanya terbatas pada banjir, tetapi juga bisa berupa genangan, jalan licin, pohon tumbang, hingga longsor.

BACA JUGA:Sudah Naik Kelas, Kabupaten Berau Bebas dari Kampung Tertinggal

“Warga yang tinggal di bantaran sungai dihimbau untuk siaga banjir dan tetap berhati-hati, baik di hulu maupun di hilir sungai kelay. Hujan lebat dan angin kencang masih dapat berlangsung,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ade meminta masyarakat mengikuti setiap arahan dari pemerintah daerah, BPBD, hingga aparat TNI dan Polri jika situasi di lapangan mengharuskan tindakan cepat.

Dengan adanya status siaga ini, pemantauan secara intens, kata Ade, akan terus dilakukan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait