Perbaikan AC Graha Pemuda Tertahan karena Temuan BPK
Meski pendingin ruangan rusak, Graha Pemuda Berau masih difungsikan. Perbaikan tertahan karena adanya temuan BPK. -Maulida Azwini-nomorsatukaltim.disway.id
BERAU, NOMORSATUKALTIM — Gedung Graha Pemuda mendapat sorotan setelah sistem pendingin ruangan di bangunan tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Kondisi tersebut membuat suhu di dalam gedung meningkat setiap kali digunakan untuk kegiatan. Situasi ini turut menjadi perhatian Bupati Berau yang meminta agar perbaikan segera dilakukan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Amiruddin, mengakui adanya persoalan itu. Ia menjelaskan bahwa perbaikan blower sebenarnya sudah tercantum dalam rencana rehabilitasi gedung yang dibiayai melalui APBD murni.
“Blower itu sempat digunakan sebentar saja, lalu rusak. Karena masih termasuk dalam pekerjaan yang sudah dibayarkan, otomatis tanggung jawabnya ada pada penyedia,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
BACA JUGA: Dinas Perikanan Pertimbangkan Talisayan Jadi Lokasi Gerai Perizinan Kapal di Berau
Namun, Ia menjelaskan, tindak lanjut perbaikan tidak bisa dilakukan cepat karena proyek rehabilitasi itu sempat mendapat catatan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dalam laporan hasil pemeriksaan, BPK menemukan adanya kekurangan volume pekerjaan dari pihak kontraktor.
“Memang sempat ada temuan dari BPK. Jadi kami perlu menyesuaikan langkah tindak lanjut agar sesuai ketentuan. Itu juga yang membuat prosesnya agak tertunda,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sudah menegur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang menangani proyek tersebut agar segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan menagih tanggung jawab penyedia. Namun hingga kini, belum ada kejelasan kapan perbaikan akan dilakukan.
BACA JUGA: Sentra Tenun Sukan Bersiap Jadi Pusat Produksi Unggulan Berau
“Sebagai Pengguna Anggaran (PA), saya tidak terlibat langsung di ranah teknis. Tapi dengan adanya instruksi dari Bupati, tentu hal ini akan segera kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Amiruddin menyebut, total anggaran rehabilitasi Graha Pemuda mencapai sekitar Rp900 juta. Sejumlah bagian bangunan telah diperbaiki. Namun, sistem pendingin ruangan justru menjadi persoalan utama yang belum terselesaikan.
“Kalau blower tidak berfungsi, otomatis ruangan terasa panas. Mestinya ada langkah sementara, misalnya dengan menambah kipas besar. Tapi sejauh ini belum ada,” tuturnya.
Ia memastikan, Dispora akan segera berkoordinasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk memastikan pihak kontraktor memperbaiki blower sesuai kewajiban kontraktual.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
