Tarif Rapid Test Akumulasi dari Layanan, Perlu Diatur Juga Distributor

Selasa 14-07-2020,20:51 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Paket yang paling mahal, paket D. Rinciannya, rapid test Rp 150.000. Lab darah lengkap Rp 70.000, rontgen thorax Rp 180.000, CRP untuk mengetahui peradangan dan inflamasi Rp 130.000 dan surat keterangan sehat Rp 100.000. Totalnya, Rp 630 ribu.

Namun sayangnya, pihak rumah sakit belum bisa ditemui, untuk meminta konfirmasi dan penjelasan berkaitan dengan paket-paket tersebut. Hingga berita ini ditulis. Konfirmasi yang dimaksud, apakah paket tersebut wajib, atau bisa saja pasien memilih yang paling murah. Hanya rapid test saja. Tanpa surat keterangan sehat. Artinya hanya membayar Rp 150 ribu saja.

Saat mendatangi RS tersebut, media ini bertemu dengan salah satu petugas di bilik pendaftaran itu. Fero, namanya. Sebetulnya, media ini diarahkan bertemu dengan pihak humas dan marketing. Bila mau mengonfirmasi soal tarif. Belum beranjak dari depan bilik itu, Fero berujar. Bahwa humas dan marketing tak bisa dihubungi. Ada kesibukan.

Fero hanya meminta nomor telepon seluler media ini. Dengan alasan, bila sudah tak ada kesibukan, akan dihubungi. Media ini pun berinisiatif, beberapa kali menghubungi nomor telepon seluler humas yang tertera dalam daftar harga paketan rapid test itu, namun panggilan ke nomor tersebut tak tersambung.

Beranjak ke RS Hermina. Sama. Tak ada yang bisa dimintai keterangan. Berkaitan dengan tarif. Humas dan marketing rumah sakit tak bisa ditemui, karena ada rapat.

Media ini hanya diberi nomor telepon seluler salah satu humas dan marketing rumah sakit itu. Oleh salah satu petugas rumah sakit. Namanya Eka Putri. Namun ketika coba dihubungi, panggilan ke nomor itu tak terhubung. Dari informasi yang diterima, RS Hermina telah menerapkan tarif sebesar Rp 150.000. Bila dengan surat keterangan sehat, menjadi Rp 250.000. Informasi ini juga didapat dari salah satu petugas di rumah sakit itu. (sah/krv/eny/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait