Muhaimin. (Ryan/Disway)
Balikpapan, nomorsatu.com - Tak murah membangun sekolah baru. Butuh anggaran Rp 21 miliar. Sebab bangunan SD membutuhkan empat ruang belajar.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin, saat rapat dengar pendapat mengenai antisipasi pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun depan. Di ruang paripurna Sekretariat DPRD Balikpapan, Senin (13/7). "Tadi Komisi IV menanyakan berapa yang dibutuhkan. Nah kami sampaikan ternyata banyak yang kaget juga," ujarnya, kemarin.
Ia mencontohkan, biaya untuk membangun satu sekolah SD beserta penjelasan. Begitu juga jika ingin membangun sekolah baru tingkat SMP. "Misalkan SMP, kita butuh 33 ruang. 11 ruang belajar untuk kelas VII sampai kelas IX, kami butuh Rp 32 miliar," urainya.
Sementara jika pilihannya menambah rombel (rombongan belajar) baru yang menjadi tempat pertemuan guru dan minimal 20 siswa, lebih murah. "Kalau rombel butuh Rp 500 juta. Kalau satu ruang kelas baru," imbuhnya.
Menurutnya, renstra kerja disdikbud sampai tahun depan, akan difokuskan menambah fasilitas rombel, maupun sekolah baru. Untuk mengakomodasi 75 persen daya tampung sekolah negeri. Hingga saat ini, ia mengaku baru mampu mengakomodasi sekitar 65-66 persen peserta didik baru. Yang dapat ditampung di sekolah negeri. Sisanya, masuk sekolah swasta semua. "Berarti kami masih kurang 13 persen. Nah uangnya itu berapa, kemudian dibangun di mana, kemudian kelas atau sekolah, itu yang kami bahas," katanya.
Muhaimin menyebut, saat ini sudah menganalisa jumlah calon peserta didik. Di tahun depan. Termasuk anak usia 7 tahun, yang tahun depan mulai masuk SD. Hasilnya, setiap kelurahan sampai per kecamatan sudah ada data.
Hasil analisa itulah yang disampaikan di hadapan para legislator dari Komisi IV. Ia mengaku punya data real di lapangan. Misalnya di Kecamatan Balikpapan Selatan yang memerlukan dua SD negeri baru. Di Balikpapan Barat perlu SMP baru. Sebab SMP 4 dan SMP 9 sudah tidak dapat menampung siswa. Sebab ada peningkatan jumlah penduduk.
Di Balikpapan Tengah juga butuh satu SMP lagi. Sebab SMP 22 yang ada di kawasan itu sudah tidak mampu menampung juga. Jadi untuk tahun depan, disdikbud berencana mendirikan setidaknya lima SMP baru dan 6 SD baru. "Mereka sudah menyatakan akan mem-back up kami untuk anggaran 2021. Supaya keinginan masyarakat yang ingin anaknya masuk sekolah negeri, apalagi ada pandemi, bisa ter-minimize," ungkapnya. (ryn/hdd)