Menurutnya, alasan kenapa harga beli rapid test di setiap faskes masih mahal, karena alat tersebut di awal tahun masih menjadi barang langka. Susah didapatkan. Beberapa faskes bahkan harus mendatangkan barang tersebut dari luar negeri. Dengan harga yang relatif mahal. "Dua bulan lalu susah sekali. Kita masih impor rata-rata harganya di atas Rp 150 ribu," imbuhnya.
Sebelumnya warga mengeluhkan harga tarif pemeriksaan mandiri dengan rapid test, karena harganya yang bervariasi antara satu klinik dengan klinik yang lainnya. (ryn/dah)
(ryn/dah)