Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Berganti Kepemimpinan, Dokter Kelahiran Kampung Baru Jabat Dirut

Rabu 08-07-2020,15:18 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) berganti kepemimpinan. dr M Noor Khairuddin diangkat menjadi dirut RSPB. Menggantikan dr Syamsul Bahri. Yang kini bergabung dalam manajemen Rumah Sakit Pertamina (RSP) Jaya, Jakarta Pusat.

-------------

Ryan Amantha

Proses sertijabnya direncanakan berlangsung, Rabu (8/7) hari ini. Namun sowan dengan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dilakukan kemarin. Bersamaan dengan rilis tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Khairuddin sebelumnya menjabat wakil direktur utama. Ia merupakan dokter spesialis bedah. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Kata Khairuddin, menjabat dirut RSPB di masa pandemi menjadi tantangan. Di mana RSPB sudah berkomitmen mengawal Pertamina Group beserta anak perusahaannya dalam menghadapi COVID-19.

"Saya kira tantangannya mengendalikan kasus terpapar agar tidak merebak di Refinery Development Master Plan (RDMP)," ujarnya, saat ditemui di Balai Kota, kemarin.

Menurutnya selama beberapa pekan terakhir, RSPB selalu melakukan koordinasi setiap hari dengan tim kesehatan RDMP. Baik RDMP Refinery Unit (RU) dan RDMP Join Operation (JO). "Setiap hari kami juga dimonitor oleh Kementerian BUMN," katanya.

RSPB merupakan salah satu rumah sakit yang mendapat alat Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kementerian BUMN. Dan saat ini dituntut untuk memberi laporan lebih cepat. Terkait banyaknya pekerja dari RDMP yang terkonfirmasi positif.

Setiap harinya, lanjut Khairuddin, RSPB menangani sekitar 140 sampel swab. Namun ia mengaku sudah mengambil kebijakan baru. Menaikkan kapasitas sampel yang bisa ditangani RSPB setiap harinya. Yang akan memeriksa 180 sampel swab. Bahkan bisa digeber sampai 200 sampel per hari. "Kita sudah komitmen dengan RDMP. Di mana pemeriksaan hari ini, besok sudah harus keluar hasilnya," kata pria kelahiran Kampung Baru, Balikapan Barat, tersebut.

Namun jika kondisi peningkatan kapasitas itu masih kurang. Ia sudah merencanakan jalur alternatif. "Apakah nanti sampelnya kita kirim ke rumah sakit daerah atau langsung ke RSP Jaya di Jakarta," imbuhnya.

Tags :
Kategori :

Terkait