--
Balikpapan, diswaykaltim.com - Pedagang Pasar Pandansari mengaku masih waswas. Sebab sampai saat ini, dari 247 sampel uji swab massal, Selasa (30/6) lalu. Baru 245 hasil yang diterima. Dari uji swab di Labkesda Provinsi Kaltim.
Satu di antaranya terkonfirmasi positif dan kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).
Jefri, pedagang bahan-bahan makanan yang mengikuti uji swab massal beberapa waktu lalu, merasa belum sepenuhnya lega setelah mendengar kabar tersebut. "Seperti yang bisa dilihat, warga yang datang ke pasar jadi turun drastis," ujarnya, saat ditemui, kemarin.
Terpantau, Pasar Pandansari yang merupakan pasar induk bagi warga Balikpapan Barat dan sekitarnya, menjadi sepi pengunjung.
Jefri mengakui hal ini mulai dirasakan para pedagang sejak satu pedagang terkonfirmasi positif. Dan akhirnya meninggal dunia. Sebab adanya penyakit penyerta.
Kondisi itu kemudian ditambah lagi dengan laporan hasil uji swab terhadap 247 pedagang. Sebab satu di antaranya terkonfirmasi positif dan telah mendapat penanganan dari tim gugus tugas.
"Kemarin pedagang ikan sempat demo karena sepi. Warga tidak ingin masuk ke dalam, padahal yang positif kan pedagang plastik di luar dari area pasar," ujar Jefri.
Pasar Pandasari terdiri dari beberapa lantai. Lantai dasarnya ditempati para pedagang ikan dan daging. Lantai dua dihuni para pedagang kelontongan, perlengkapan alat memasak, dan lainnya.
Sedangkan bagian depan di luar pasar, diramaikan dengan para pedagang kaki lima (PKL). Jumlahnya ratusan orang. Dan sebagian besar mengaku merasa terdampak dengan pemberitaan mengenai kasus positif COVID-19.
Terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, sampai saat ini pihaknya hanya akan mengambil langkah sterilisasi pasar. Meski sudah ada pedagang yang terkonfirmasi positif. "Kita akan adakan lagi penyemprotan disinfektan di sana," ujarnya, saat ditemui, di Balai Kota.