Lloris menghampiri dan coba memarahi Son. Dihalangi oleh Lo Celso (IN)
Samarinda, Diswaykaltim.com - Sebelum melawan Everton di kandang sendiri. Tottenham Hotspur sudah puasa menang di banyak laga sebelumnya. Dari sembilan laga terakhir. Harry Kane dan kolega hanya memenanginya sekali.
Di pertandingan sebelumnya. Spurs kalah 1-3 dari Sheffield United. Akibat kekalahan mencolok itu. Manajer Spurs Jose Mourinho ngamuk. Pria Portugal mempertanyakan hasrat pemainnya saat bermain sepak bola.
Ruang ganti pun memanas setelah ‘hair dryer’ diberikan eks manajer Chelsea dan Manchester United itu.
Hawa panas sepanjang persiapan melawan Everton di lanjutan Liga Inggris terbawa sampai lapangan. Spurs unggul satu gol setelah bek Everton Michael Keane membuat gol bunuh diri pada menit ke-24.
Di luar gol itu. Spurs tampak begitu sulit meladeni lini belakang Everton. Sebelum wasit meniup peluit tanda babak pertama usai. Richardlison memiliki kans untuk menyamakan kedudukan. Memang tidak gol. Tapi momen inilah yang kemudian memicu masalah di tubuh Spurs.
Beberapa pemain Spurs coba melerai perkelahian keduanya.
Sebelum masuk ke ruang ganti. Kiper sekaligus kapten Spurs Hugo Lloris berlari dan mengejar Son Heung-min. Saat menjangkau Son, Lloris langsung berupaya melakukan kontak fisik pada pemain Korsel itu.
Untungnya ada Lo Celso yang kebetulan berada di belakang Son. Maka dalam posisi itu, Lo Celso menjadi pemain pertama yang menghalangi Lloris dan Son berkelahi lebih hebat. Mendapat hadangan, tangan Lloris tetap berusaha menjangkau tubuh Son. Sembari berteriak.
Son pun membalas teriakan kaptennya itu tanda tak terima dimarahi. Momen perkelahian keduanya tersorot oleh kamera liga. Untungnya beberapa pemain Spurs langsung mengambil tindakan untuk memisahkan keduanya. Setelah itu, tak ada yang tahu apa yang terjadi di ruang ganti.
Usut punya usut. Lloris marah besar pada Son karena ketika Richardlison memiliki peluang di akhir babak pertama. Son enggan melakukan gangguan atau menutup ruang gerak penyerang Brazil itu. Sebagai penjaga gawang sekaligus kapten. Lloris marah besar pada Son karena bermain sekehendak hatinya.
Laga berlanjut dan tidak ada gol tambahan lagi. Skor 1-0 untuk kemenangan Spurs. Juga tidak ada perselisihan lagi. Malahan setelah laga, Lloris mendatangi Son dan mengangkat tubuh rekannya itu sembari tertawa. Masalah sepertinya sudah selesai.
Di akhir babak kedua. Lloris dan Son tampak sudah berdamai.