Ekspor-Impor Turun, Neraca Dagang Kaltim Surplus

Jumat 03-07-2020,11:10 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Samarinda, DiswayKaltim.com - Neraca dagang Kalimantan Timur surplus meski kinerja ekspor daerah ini mengalami penurunan tajam. Hal itu disebabkan nilai impor Bumi Etam juga anjlok. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, nilai ekspor pada Mei 2020 mencapai US$ 0,95 miliar. Angka  ini mengalami penurunan sebesar 15,44 persen dibanding dengan ekspor April 2020. Sementara bila dibanding Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 32,33 persen.

Penurunan nilai ekspor ini disebabkan amblesnya nilai ekspor barang migas sebesar US$ 103,73 juta. Turun 23,41 persen dibanding April 2020. Sementara ekspor barang non migas Mei 2020 mencapai US$ 848,58 juta, turun 14,35 persen dibanding April 2020.

Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur periode Januari - Mei 2020 mencapai US$ 5,88 miliar atau turun 14,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

"Posisi ekspor Kaltim pada Mei 2020 ini berada di bawah nilai ekspor 2 tahun sebelumnya. Penurunannya agak curam," ujar Anggoro. Hal ini kata dia, tak terlepas dari dampak COVID-19 yang melanda hampir di seluruh negara.

Dari seluruh ekspor periode Januari - Mei 2020, peranan ekspor barang migas mencapai 11,75 persen sedangkan peranan ekspor barang non migas mencapai 88,25 persen.

Sementara itu jika dilihat dari sektornya, ekspor pertambangan masih mendominasi sebesar 73,04 persen. Sektor ini memiliki andil besar terhadap penurunan ekspor non migas. Secara month to month terjadi penurunan sebesar -12,65 persen. Sedangkan secara year on year (yoy) terjadi penurunan -40,05 persen.

Sedangkan sektor industri memiliki kontribusi ekspor sebesar 15,85 persen. Dan pertanian dengan kontribusi terkecil 0,22 persen. Ekspor ketiga sektor ini yang tergabung dalam ekspor non migas, menyumbang sebesar 81,11 persen dari total keseluruhan ekspor kaltim. Sementara ekspor migas berkontribusi sebesar 10,89 persen.

Untuk sektor pertanian, Anggoro mengatakan nilai ekspor meningkat cukup signifikan. Yakni sebesar 441,60 persen (mtm) dan 1.416,21 persen yoy. Namun, kontribusi sektor ini relatif kecil untukbekspor Kaltim. Yakni hanya sebesar 0,22 persen. Sehingga tidak mampu untuk menahan laju penurunan ekspor secara keseluruhan.

Negara mitra dagang ekspor Kaltim pada Mei 2020 sebagian besar berada di kawasan Asia. Dengan tujuan ekspor migas, di antaranya Jepang, China, Malaysia, dan Taiwan. Sedangkan ekspor non migas masih didominasi China, India, Malaysia, Korea Selatan dan Taiwan.

“Dengan kondisi ekspor Kaltim sampai bulan Mei 2020, secara nasional kita berada di tiga besar provinsi pengekspor dengan kontribusi sebesar 9,22 persen. Setelah Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujar Anggoro.

Sedangkan nilai impor Kaltim Mei 2020 mencapai US$ 65,84 juta. Mengalami penurunan sebesar 35,36 persen dibandingkan dengan impor April 2020. Secara struktur, sumbangan impor non migas mencapai 77,53 persen dari keseluruhan impor Kaltim. Terdiri dari impor industri sebesar  77,50 persen  dan pertambangan 0,02 persen. Sementara impor migas sebesar 22,48 persen.

 Negara asal impor barang migas Kaltim sebagian besar berasal dari Singapura, China, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Nigeria. Sementara impor barang non migas berasal dari Singapura, AS, Korea Selatan, China dan Australia.

Dengan kondisi ekspor dan impor tersebut menghasilkan neraca perdagangan Kaltim pada Mei 2020 surplus sebesar US$ 0,89 miliar.  Surplus berasal dari sektor migas sebesar US$ 80,93 juta dan non migas sebesar US$ 797,54 juta. (krv)

Tags :
Kategori :

Terkait