BONTANG, DiswayKaltim.com- Tawaran pemanfaatan kolam air bekas tambang dari PT Indominco Mandiri, tengah dipelajari Pemerintah Kota Bontang. Tetapi, pemerintah harus benar-benar memastikan kelayakan air untuk kebutuhan PDAM Tirta Taman. Agar tak berbahaya nantinya bagi masyarakat Bontang.
Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Amiruddin menilai tawaran PT Indominco Mandiri (IMM) ini bisa dipertimbangkan. Pemanfaatan air kolam tambang sudah dilakukan di beberapa daerah. “Tapi harus ditelaah mendalam,” ujar Amiruddin, Senin (29/6).
Pemerintah, kata Amiruddin, meminta opsi lain. Pemipaan air dibebankan ke perusahaan. Dananya bersumber dari sebagian anggaran reklamasi. Tawaran ini masih disampaikan ke IMM sebagai pemilik lubang tambang.
Pemipaan air dari sumber-kolam tambang- ke Bontang berjarak sekira 39 kilometer. Pipa akan melintasi sejumlah kawasan hutan lindung. Amiruddin menyebut biaya yang dibutuhkan pasti besar. Sedangkan, anggaran daerah tak bisa diperuntukkan bagi kawasan hutan lindung.
“Ya kami minta lah ke mereka supaya biayai pemimpaan,” ungkapnya.
Pemerintah berencana membentuk tim. Tim khusus mencari dan mengkaji opsi penggunaan air tambang untuk masyarakat. Pertimbangannya harus cermat. Kandungan logam berat di dalam air harus aman. Tim juga akan bertugas menghitung biaya. Menyusun feasibility studies (fs). “Kita belum tahu berapa biayanya,” kata Amiruddin.
Kebutuhan air di Kota Taman sudah sangat mendesak. Pertumbuhan kota tak hanya penduduk semata. Industri juga masih bergantung dari sumur air dalam. Yang dipasok dari PDAM. PT Energi Unggul Persada misalnya. Menerima pasokan air dari PDAM untuk kebutuhan karyawan.
Sementara bendungan di Suka Rahmat belum berjalan. Pemerintah provinsi masih terbentur regulasi. Karena sebagian lahannya berada di hutan lindung. Hal serupa juga terjadi untuk bendungan di Marangkayu. Lahan peruntukkan belum klir. Masih terganjal pembebasan lahan.
Direktur PDAM Suramin membenarkan kebutuhan air baku bersifat mendesak. Air kolam tambang dinilai punya peluang untuk dimanfaatkan. Cadangan air melimpah, 20 juta kubik. “Tapi kita menunggu intruksi dari Bapelitbang saja karena kewenangannya di pemerintah,” pungkasnya.
Minta Tindak Lanjut
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam merespons pemanfaatan air tambang. Pemerintah dituntut segera menindaklanjuti tawaran itu. Andi berpesan pemerintah harus tetap hati-hati mengambil keputusan. Air sebelum digunakan harus sesuai standar kesehatan. Untuk itu perlu dikaji secara mendalam.
“Iya tadi sudah dimasukkan ke jadwal kerja dewan kunjungan ke lokasi,” katanya.
Bontang memang sudah mulai kesulitan air. Kebutuhan air selain sumur dalam harus dipikirkan. Kolam tambang dinilai punya peluang. Daerah lain sudah ada yang mencoba. Walaupun belum massif. “Kalau di Kutim sih karena sumber air baku (sungai) melimpah jadi PDAM masih belum butuh. Tapi KPC sudah mencoba,” imbuhnya.
Komisi III DPRD Bontang dijadwalkan bertolak ke lokasi KPC. Melihat langsung pengolahan air dari kolam tambang. Yang dikonsumsi karyawan di sana. (wal/eny/dah)