UMKM Bangkit Bantu Pelaku Usaha Atasi Dampak Pandemi

Jumat 26-06-2020,11:40 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

“Program ini juga melibatkan berbagai komunitas masyarakat di Kota Balikpapan termasuk memberdayakan masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat covid-19 untuk dipekerjakan menjadi kurir penghubung UMKM dan masyarakat,” ujar Bimo.

Menurut Bimo, Balikpapan Popline memberikan dampak langsung terhadap penjualan pelaku usaha serta mampu memperkuat merk produk UMKM secara luas dengan dukungan publikasi yang masif oleh pemengaruh (influencer) Kota Balikpapan.

Jumlah pelaku usaha kuliner yang mendaftar agenda ini mencapai 300 UMKM. Karena ada pembatasan, jumlah yang dapat difasilitasi untuk mengikuti kegiatan sebanyak 88 UMKM.

“Penjualan melalui Balikpapan Popline mencapai Rp54.318.000 dengan jumlah transaksi sebanyak 721 transaksi atau 30 transaksi per hari. Pembayaran dilakukan secara nontunai termasuk pemanfaatan QRIS dalam transaksi yang mencapai 41% dari total nominal pembayaran,” sebut Bimo Epyanto.

Terakhir adalah UMKM Care Centre Balikpapan (UCCB). Bimo mengatakan bahwa program ini merupakan suatu wadah sinergi berbagai pihak untuk menfasilitasi UMKM yang terdampak Covid-19.

Unsur UCCB terdiri atas organisasi perangkat daerah (OPD) Balikapapan, BI, Otoritas Jasa Keuangan, perbankan dan lembaga keuangan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Gojek, serta Perguruan Tinggi.

UCCB diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Balikpapan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Balikpapan No.188.45-170/2020 tanggal 20 Mei 2020. Pusat konsultasi sangat penting dalam proses pendampingan dan pemberdayaan UMKM terdampak Covid-19.

Pendampingan tersebut antara lain, invetarisasi UMKM Balikpapan yang terdampak Covid-19, fasilitas UMKM dengan perbankan dan lembaga keuangan, konsultan UMKM dalam menjaga dan meningkatkan daya saing di era new normal, dan mendorong UMKM untuk dapat melakukan transformasi digital terutama untuk perluasan jaringan serta akses pemasaran online.

“Melalui gebrakan UMKM Bangkit ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan meyakini UMKM dapat bertahan melalui transfromasi digital dan mampu bangkit dengan kreativitas dan inovasi di era new normal. Kolaborasi dan sinergi berbagai pihak diharapkan dapat mendorong membaiknya kinerja UMKM agar menjadi salah satu pilar penting menggerakkan mesin perekonomian di Kota Balikpapan,” katanya.

Manajer Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Balikpapan, Nyi Mas Mirnayanti menjelaskan bahwa yang menjadi keunggulan Balikpapan Popline adalah gratis pengiriman. Sejauh apapun jarak antara penjual dan pembeli, pelanggan cukup membayar harga barang.

“Balikpapan Popline membuat brand pelaku UMKM menjadi terangkat. Selain itu juga mengedukasi penggunaan QRIS,” tambahnya.

Terpisah salah satu UMKM yang ikut dalam kegiatan pelatihan digital, Ipeh mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena dengan pelatihan yang diberikan memberikan UMKM untuk mengetahui bagaimana memasarkan produknya melalui digital.

“Dalam pelatihan juga dibimbing bagaimana cara menjadi market place, sekaligus bagaimana memasarkan produk melalalui digital,” ucap Ipeh yang memiliki produk Xilang Menyilang.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menuturkan bahwa pemerintah mendukung dan menjaga pelaku UMKM agar tetap hidup di tengah pandemi. Contohnya mengadakan pelatihan pembuatan masker dan hasilnya dibeli untuk dibagikan kepada masyarakat.

“Artinya pemerintah hadir sangat mendukung sekali pelaku UMKM karena Balikpapan ini adalah kota jasa dan industri. Artinya kalau bukan jasa dan industri yang kita gerakan, kota ini akan menjadi kota mati,” ujar Rahmad Mas’ud.

Ia menambahkan berbagai kegiatan pelatihan melalui daring juga dilakukan yang bekerjasama dengan Bank Indonesia. Hal ini wujud nyata pemerintah memberikan perhatian terhadap UMKM untuk tetap bertahan di tengah pandemi. (fey)

Tags :
Kategori :

Terkait