UMKM Bangkit Bantu Pelaku Usaha Atasi Dampak Pandemi

Jumat 26-06-2020,11:40 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, DiswayKaltim.com – Kinerja sektor riil merupakan sektor yang terpukul dari pandemi COVID-19 atau virus Corona yang melanda berbagai negara. Salah satunya usaha miikro, kecil, dan menengah. Adanya pembatasan aktivitas fisik dan sosial membuat industri yang tahan berbagai kondisi ini ikut terdampak.

Adanya kebijakan social distancing juga memberikan dampak pada turunnya kunjungan wisatawan dan berkurangnya kegiatan masyarakat yang berskala besar. Sehingga mempengaruhi penurunan penjualan UMKM. Sehingga pemerintah harus memberikan perhatian pada sektor UMKM agar mampu bertahan ditengah pandemi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Bimo Epyanto dengan melihat kondisi tersebut maka perlu adanya perhatian dari berbagai pihak termasuk Kantpr Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan. Karena berdampak langsung terhadap keberlanjutan usaha UMKM.

“Oleh karena itu, dibutuhkan program-program nyata untuk memastikan UMKM dapat tetap bertahan serta mampu bangkit dengan beradaptasi di tengah pandemi Covid-19,” kata Bimo Epyanto, Rabu (24/6).

Upaya yang dilakukan dengan mendorong pemulihan dan menjaga kinerja UMKM di tengah pandemi Covid-19. Yaitu memalui program UMKM Balikpapan Go Kreatif dan Inovatif (Bangkit). Program yang digaggas BI Balikpapan ini telah dimulai sejak 23 April lalu.

UMKM Bangkit dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan manajemen melalui pembelajaran secara daring/online (learning from home) dan mendorong penjualan dengan mengintegrasikan pasar virtual.

Ia juga menjelaskan bahwa penguatan branding produk dengan memanfaatkan sosial media, optimalisasi pembayaran digital, dan sarana pengiriman secara masif. Tujuannya menggairahkan permintaan masyarakat, meningkatkan kinerja UMKM, serta mempersiapkan UMKM di era new normal atau tatanan hidup baru.

“Secara umum UMKM Bangkit terbagi ke dalam 3 kegiatan besar, yaitu UMKM Digital Academy, UMKM Connect, dan UMKM Care Centre,” jelasnya.

UMKM Digital Academy (UDA) dikatakan Bimo merupakan pembelajaran secara daring yang diperuntukkan pelaku UMKM di Balikpapan dan sekitarnya. Harapannya dapat meningkatkan daya saing usaha, memperluas jejaring yang mendorong akses pasar dan permodalan secara lebih luas, serta memastikan agar mereka siap untuk memasuki era new normal.

Kegiatan UMKM Digital Academy Volume I dimulai pada 28—12 Mei yang berisi 5 topik untuk meningkatkan kapabilitas UMKM. Kegiatan tersebut sukses menghubungkan UMKM Kota Balikpapan dengan marketplace seperti Shopee.

Bukan hanya itu, UMKM mampu memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dan instrumen marketing seperti Facebook Business dan Instagram sehingga dapat memperluas pasar dan memperkuat branding produk.

Adapun jumlah UMKM yang terhubung dengan marketplace Shopee setelah pelatihan tercatat sebanyak 35 UMKM. Terdapat pula peningkatan jumlah UMKM yang melakukan upgrade akun Facebook personal menjadi Facebook bisnis untuk pemasaran produknya sebanyak 29 UMKM. Hal ini tentunya membantu langsung penjualan UMKM secara lebih luas.

Kesuksesan volume 1 dilanjutkan dengan UMKM Digital Academy Volume 2. Ada 5 topik yang difokuskan untuk peningkatan kualitas produk dan manajemen dalam menghadapi new normal. Kegiatan yang berlangsung 17-30—Juni ini diikuti oleh ratusan UMKM di Kota Balikpapan dan sekitarnya.

Sementara UMKM Connect adalah program untuk menghubungkan langsung UMKM dengan masyarakat melalui integrasi pasar virtual dan promosi daring. Tujuannya meningkatkan akses pemasaran UMKM dan daya beli masyarakat.

Kegiatan tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan bazaar virtual untuk produk kuliner lokal khas UMKM dengan nama Balikpapan Pop Up Online Culinary Market (Popline). Acara memanfaatkan momentum Ramadhan yang berlangsung selama 24 hari ini dimulai pada 23 April.

Tags :
Kategori :

Terkait