Bontang, DiswayKaltim.com - Tumben nih, Pemkot Bontang bersama Komisi II DPRD membahas anggaran penanggulangan COVID-19 secara tertutup, Senin (22/6). Agenda kerja yang digelar semula dijadwalkan mulai pukul 13.00 Wita. Namun, molor dua jam dari jadwal yang ditentukan.
Rapat dipimpin Ketua Komisi II Rustam HS didampingi anggota komisinya. Sementara dari Pemkot Bontang hadir Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, Aji Erlynawati, serta anggota TAPD, Amiluddin dan rombongan.
Agenda ini digelar untuk meminta penjelasan pemerintah terkait alokasi anggaran penanggulangan COVID-19 Rp 149 miliar. Padahal, dari jumlah tersebut hanya Rp 68 miliar saja yang diperuntukkan khusus COVID-19. Selebihnya, sekitar Rp 101 miliar menjadi dana 'diam' yang belum disusun peruntukkannya.
Ketua TAPD Aji Erlynawati membenarkan pemkot telah menyiapkan anggaran besar untuk COVID-19. Hanya saja, khusus untuk COVID-19 pemerintah menyiapkan Rp 68 miliar. Sementara sisanya disimpan dalam Biaya Tak Terduga (BTT).
Pemerintah beralasan Rp 101 miliar yang disimpan ini merupakan hasil rasionalisasi belanja sesuai perintah kementerian.
"Jadi setelah ada Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Kementerian kita diminta memangkas anggaran belanja modal dan jasa 50 persen. Nah, hasil itu yang kita simpan ke BTT," katanya menjelaskan.
Pun begitu, ia mengaku dana ini bisa digunakan untuk kegiatan selain COVID-19. "Iya boleh-boleh saja kok (dipakai)," ungkapnya.
Sementara itu, pimpinan rapat Rustam HS mengaku sengaja menggelar rapat terbatas lantaran masih pembahasan awal. Ia berjanji rapat lanjutan akan dibuka bagi media massa. "Nanti yah, Senin lah. Tadi kan masih awalnya," ungkapnya. (wal/eny)