Antonio Claudio (Dian Adi/ Disway Kaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com - Sosok yang terkenal ramah ini, sudah tidak asing lagi di persepakbolaan Indonesia. Baik saat masih aktif menjadi pemain maupun sebagai assiten pelatih.
Saat menjadi pemain, Antonio Claudio atau yang akrab disapa Toyo itu pernah membela tim-tim besar pada masanya, yakni Persija, Persib Bandung, dan Semen Padang. Dalam kariernya, Antonio Claudio pernah merasakan gelar juara Liga Indonesia bersama Persija Jakarta pada 2001. Di tim yang sama ia kembali merengkuh trofi juara Liga Indonesia pada 2018, sebagai asisten pelatih.
Assten pelatih kelahiran Brasil, 16 April 1973 silam ini merupakan satu di antara sekian pelatih di Liga 1 yang setuju kompetisi dilanjutkan. Ia mendukung program regulasi U-20 meski sebetulnya rencana ini masih dalam rancangan kasar alias belum ada tata caranya. Saat ini ia dan beberapa anak asuhnya yang ada di Samarinda rajin mengisi waktu dengan berlatih di sekitaran Stadion Segiri Samarinda.
Kamis (19/6/2020) Toyo menemui awak Disway Kaltim yang menungguinya di salah satu pusat kebugaran. Hal lucu yang mengawali obrolan kami, ternyata selama tim libur, Toyo tidak pulang ke Brasil. Seperti yang banyak diberitakan. Berikut adalah wawancara eksklusif kami dengan Toyo:
Sejak kapan memimpin sesi latihan beberapa pemain di Samarinda?
Seminggu ini para pemain yang ada di Samarinda, berinisiatif berlatih di stadion dan tempat gym. Sehingga jajaran pelatih yang ada tetap berupaya membantu para pemain untuk menjaga staminanya. Sambil menunggu soal tanggal pasti kapan liga di mulai.
Anda memimpin sesi latihan mini ini. Apakah intruksi dari Edson Tavares?
Kami (tim pelatih) termotivasi dengan inisiatif pemain untuk latihan di gym dan di lapangan. Dari manajemen pun sudah mengizinkan, sehingga kami punya tanggung jawab untuk membantu dan mengarahkan para pemain.
Dalam waktu dekat, sudah ada rencana untuk mengumpulkan semua pemain Borneo FC?
Untuk saat ini setau saya belum, karena manajemen juga menunggu kepastian soal tanggal liga, sehingga nanti kalau sudah ada kejelasan jadwal kompetisi semua pemain akan kami panggil untuk berkumpul kembali.
Apakah ada indikasi penurunan fisik pemain?
Tentu.
Jika pemain berlatih maksimal di rumahnya, tanpa pengawasan pelatih. Berapa persentase penurunan fisiknya?
Sekitar 50 persen. Dari catatan kami, ada beberapa pemain yang memang perlu perhatian khusus (penurunan lebih 50 persen). Karena tiga bulan tidak berlatih fisik pasti kondisi pemain drop. Namun ada beberapa pemain yang masih bisa menjaga kondisi.