Irma saat menunjukkan hasil karyanya kepada Disway Kaltim. (Andi Muhammad Hafizh/Disway Kaltim)
Balikpapan, Diswaykaltim.com - Sehelai daun hanya akan jatuh ke tanah dan mengering. Namun, di tangan Irma Irmaya Pratiwi (27), benda tersebut berubah jadi karya seni yang indah dan bernilai.
Jemarinya tampak lihai mengikis bagian-bagian pada daun yang sudah dikeringkan. Dengan cutter pen di tangan kanannya, dia menghasilkan bermacam ilustrasi di atas permukaan daun-daun tersebut. Mulai dari makhluk hidup hingga benda mati.
Kepiawaiannya ini sudah digeluti sejak 2016. Dikarenakan dirinya terinspirasi ukiran daun berbentuk kupu-kupu. Karya seniman Iran, Omid Asadi.
“Kebetulan ibu saya gemar berkebun. Jadi daun-daun yang dipangkas rutin itu saya manfaatkan. Kemudian seni yang pernah saya lihat itu saya praktikkan,” ujarnya.
Sejak saat itu, ia menghasilkan leaf art, yang belum banyak digeluti orang di Kota Minyak. Sekitar satu tahun, perempuan berhijab ini melatih dirinya agar lihai. Hingga pada Januari 2018, Irma berani mempromosikan karyanya melalui Instagram. Tak sedikit masyarakat yang berminat. Memintanya membuat sesuai keinginan pemesan.
Irma biasanya menggunakan daun waru, daun cincau dan daun mawar. "Daun itu saat saya pulang kerja banyak berhamburan. Saya coba ambil khusus yang lebar saja. Saya cuci dan keringkan lalu diolah," paparnya.
Dia mematok Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta untuk buah tangannya. Untuk membuat satu karya dengan ukuran bingkai 15 x 20 cm, dia menyelesaikannya dalam 2-4 hari.
Tingkat kesulitan detail ukiran menjadi faktor. Ketika ilustrasi mudah, maka dua hari saja cukup bagi Irma.
Kebanyakan pelanggannya dari Samarinda, Bandung, Jogjakarta, Bogor, Makassar, dan Surabaya. Bahkan pernah sekali dikirim ke Korea Selatan.
Sampai saat ini, ada kurang lebih 70 karya yang dia buat. Termasuk untuk dikoleksi sendiri.
Kini dia ingin mengharumkan nama Balikpapan. Di pasar nasional bahkan internasional. Melalui keterampilannya.
“Saya ingin menghasilkan karya yang memukau. Menginspirasi dan melekat di ingatan publik,” tutupnya. (bom/hdd)