Peternak di PPU Didorong Miliki Izin Usaha

Rabu 10-06-2020,22:45 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

PENAJAM, DiswayKaltim.com - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Penajam Paser Utara (PPU) Arief Murdianto menyikapi adanya keluhan warga terkait adanya peternakan ayam di sekitar kawasan permukiman. Keluah tersebut terkait serangga lalat dalam jumlah banyak.

"Kita akan koordinasikan dengan desa, kelurahan dan kecamatan sampai RT," katanya ditemui Rabu (10/6/2020).

Terkait itu, lanjutnya, pihaknya akan mengeluarkan imbauan khusus, serta lebih menekankan pembinaan dan pengawasan. Ia menyebutkan selain lalat, keluhan yang sering diungkapkan warga juga ialah soal bau tak sedap.

Menurutnya, perlu ada pengelolaan khusus terkait hal itu. Bau yang disebabkan amoniak dari kotoran ayam, peternak perlu menjaga kebersihan secara berkelanjutan serta penyemprotan.

"Kalau untuk menghilangkan seratus persen tidak mungkin. Jadi kita hanya bisa membina untuk mengurangi. Bisa menggunakan obat khusus untuk mengurangi itu, lalu membolak-balik medianya," urai Arief.

Untuk lalat, peternak bisa mengurangi melalui berbagai cara. Di antaranya dengan secara mekanis, alat khusus atau menggunakan cairan kimia.

"Seperti menggunakan lampu elektrik, jadi kalau dekat lalat mati," sebutnya.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan pihaknya di Bidang Peternakan Dinas Pertanian sifatnya hanya fasilitas pembinaan pembudidaya ternak. Mulai dari sektor usaha dengan teknis bermitra, pun yang usaha secara mandiri. 

Adapun hal itu terbagi beberapa sektor tergantung skala populasi ternak. Untuk sektor peternakan dengan yang teknis kemitraan di wilayah PPU dalam satu periode budi daya berkisar pada 750.000 populasi.

"Dalam satu tahun bisa tiga periode. Berarti setahun, hampir satu juta delapan ratus populasi ayam yang ada di PPU," imbuhnya.

Kendati begitu, pihaknya masih kesulitan untuk menghimpun data pasti jumlah peternak yang bermitra dengan perusahaan. Belum lagi, perusahaan mitra sebagian besar berkantor di luar PPU.

"Kalau pengusaha, kita masih kesulitan. Karena biasanya terbentur dengan perusahaan, bukan lagi masyarakatnya," sebutnya.

Pun pihaknya beberapa kali melakukan koordinasi dengan perwakilan perusahaan yang ada di PPU. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Untuk itu, ia berharap ke depan komunikasi antar perusahaan dengannya dalam hal penghimpunan data bisa terbangun. "Untuk data saja, kita belum memiliki sepenuhnya," sambungnya.

Tags :
Kategori :

Terkait