PHRI Balikpapan Mau Segera ‘Normal Baru’

Rabu 03-06-2020,11:00 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, Disway Kaltim.com - Pelaku usaha sektor pariwisata di beberapa daerah mulai melakukan persiapan menyambut dibukanya usaha dengan protokol ‘normal baru’. Di Balikpapan, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendesak pemerintah daerah segera memberi kepastian.

Sampai kemarin, Pemerintah Kota Balikpapan belum memutuskan pemberlakuan kebijakan normal baru. Wali Kota Rizal Effendi berbicara kepada wartawan mengatakan keputusan akan diambil menunggu penghitungan R Nought (Ro) di bawah 1, seperti disyaratkan pemerintah pusat. Meski begitu, Pemkot Balikpapan tengah menyusun panduan protokol yang dibuat Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

“Untuk mencapai Ro di bawah 1, masyarakat harus benar-benar menerapkan protokol COVID-19,” kata Rizal Effendi. Saat ini pemerintah Kota Balikpapan masih menerapkan penyekatan jalan pada jam yang telah ditentukan.

Melihat perkembangan ini, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan berharap pemerintah segera menerapkan kebijakan new normal. Itu dilakukan agar roda ekonomi dan bisnis bisa berputar. Mengingat ada belasan hotel terpaksa tutup beroperasi sementara dampak dari pandemi COVID-19.

“Kami mendukung pemberlakuan kebijakan new normal ini secepatnya. Perhotelan sudah menyiapkan operasional sesuai protokol kesehatan,” ungkap Ketua PHRI Balikpapan, Sahmal Ruhip. Menurutnya, masyarakat Balikpapan memiliki karakter tingkat kepatuhan sangat tinggi terhadap kebijakan yang diterapkan pemerintah. “Lihat saja cara berkendaraannya karena kesadarannya lebih tinggi. Ditambah sekarang jumlah kasus COVID-19 juga turun dan yang sembuh semakin bertambah,” Kata Sahmal, Selasa (2/6).

Sahmal mengatakan, PHRI Balikpapan akan menerapkan panduan yang dikeluarkan pemerintah dan PHRI pusat. Dalam persiapan menyambut kebijakan itu, PHRI Pusat telah memberikan arahan kepada pelaku industri hotel dan restoran untuk mencegah wabah COVID-19.

Buku panduan PHRI tersebut berisi mengenai standar minimum operasional untuk hotel dan restoran. Dimana buku tersebut mengatur dari standar kebersihan umum dan kamar, karyawan, untuk pihak ketiga, tamu hotel dan restoran, tamu kamar, food & beverage dan event.

Sahmal mengatakan panduan ini menjadi referensi dalam melakukan bisnis pengelolaan manajemen dan pelayanan kepada para tamu, karyawan dan pihak lainnya di hotel dan restoran.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga telah mendata hotel dan restoran di Balikpapan. “Dinkes sudah minta data hotel dimana nantinya akan dilakukan penyuluhan sebelum diterapkan,” beber Sahmal Ruhip. Penyuluhan yang dilakukan Dinas Kesehatan tentunya sesuai dengan kebijakan pemerintah sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Direktur Operasional Hotel Platinum Balikpapan, Sugianto mengungkapkan jika kebijakan baru diterapkan, hal itu akan membantu industri perhotelan dan restoran. Karena saat ini bisnis hotel sangat terpukul dari tingkat operasional yang kemudian berdampak pada karyawan.

“Selama tiga bulan terakhir okupansi hotel hanya 5-6 persen. Memang ada beberapa hotel sebagai tempat karantina, tapi jumlahnya masih kecil,” ujarnya. Berbagai strategi untuk meningkatkan okupansi juga terus dilakukan dengan memberikan promo diskon kamar dan restoran. “Kami memberikan promo all menu Dimsun untuk reservasi di Canton restoran. Promo lainnya juga ada untuk mendongkrak okupansi karena sebelum kunjungan juga turun,” imbuh Sugianto.

Hotel Platinum salah satu yang bertahan untuk tetap beroperasi dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19. Sugianto menyambut baik akan diterapkannya normal baru meski harus meningkatkan biaya untuk menjamin standar kesehatannya. “Selama ini Platinum telah beroperasi sesuai protokol kesehatan,” tandasnya.

Menurutnya, yang membedakan saat diterapkan normal baru adalah hotel boleh melakukan pertemuan dan tamu hotel. “Meski dibatasi sesuai protokol kesehatan dengan menjaga jarak tetapi akan menggerakkan ekonomi secara bertahap,” ujar Sugianto. Untuk itu, pihaknya berharap new normal dapat segera diberlakukan.

Tags :
Kategori :

Terkait