Riyadh, Diswaykaltim.com – Selama berbulan-bulan sejak pandemi COVID-19, masjid-masjid di Arab Saudi ditutup oleh otoritas setempat.
Kini, sekira 90.000 masjid di sebagian besar wilayah Arab Saudi kembali dibuka. Untuk pertama kalinya. Dalam dua bulan setelah kerajaan melonggarkan penguncian COVID-19.
Warga Arab Saudi pun tidak membuang waktu. Mereka segera memenuhi masjid-masjid untuk melakukan salat berjamaah.
Kementerian Urusan Islam Arab Saudi mengatakan, para jamaah bergegas menuju masjid untuk menunaikan kewajiban mereka setelah masjid kembali dibuka.
Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan panduan yang harus diikuti para jamaah untuk mencegah penyebaran virus corona. Para jamaah diwajibkan untuk menjaga jarak dua meter di antara saf, mengenakan masker wajah, dan membawa sajadah sendiri.
Masjid dibersihkan dan disterilkan oleh otoritas lokal, termasuk Alquran dan alas Alquran. Kewaspadaan juga telah diambil ketika membuka pintu dan jendela selama waktu salat dan ketika jamaah memasuki masjid.
Masjid akan dibuka 15 menit sebelum salat dan ditutup 10 menit setelah salat.
Abdulrahman (45), warga Arab Saudi, mengaku sangat senang dengan pembukaan kembali masjid-masjid tersebut.
“Semua tindakan pencegahan telah dilakukan di sini,” katanya, Senin (1/6/2020).
Namun, beberapa orang mengeluh di media sosial. Mereka mengungkapkan, sejumlah masjid tidak mengikuti aturan-aturan tersebut.
“Saya bersumpah pada Allah bahwa beberapa orang tidak peduli tentang apa pun. Tanpa masker wajah. Tanpa karpet,” kata seorang pengguna Twitter.
Pihak berwenang Saudi mengatakan, awal bulan ini pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap: berpuncak pada jam malam yang berakhir pada 21 Juni. Dengan pengecualian kota suci Mekkah.
Ziarah haji dan umrah, yang menarik jutaan muslim dari seluruh dunia tetap ditangguhkan.
Negara berpenduduk 30 juta jiwa itu melaporkan lebih dari 83.300 infeksi dan 480 kematian akibat penyakit itu. Tertinggi di antara tujuh negara Teluk Arab. (oke/qn)