Pria Ini Puluhan Tahun Hidup tanpa Makan dan Minum

Jumat 29-05-2020,14:38 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

New Delhi, Diswaykaltim.com – Prahlad Jani dikenal sebagai seorang praktisi meditasi atau Yogi di India. Ia hidup tanpa makan dan minum selama puluhan tahun. Pada 2020, umurnya genap 90 tahun. Jani memiliki tampilan seperti dewi Hindu: rambut panjang, berjanggut, mengenakan cincin di hidung dan pakaian berwarna merah. Pria yang berasal dari Desa Charada di negara bagian Gujarat, India Barat itu mengklaim lahir pada Agustus 1929. Ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk bermeditasi. Ketika masih anak-anak, Jani diklaim diberkati oleh seorang dewi. Hal itu memungkinkannya bertahan hidup tanpa mengonsumsi apa pun. Pada 2003 lalu, ia sempat mengklaim mendapat ramuan kehidupan. Sehingga bisa bertahan hidup bertahun-tahun tanpa makan dan minum. Kisah itu menarik sebagian kecil pengikutnya. Ia mengaku mendapatkan ramuan kehidupan dari lubang di langit-langit mulutnya. “(Ini) yang memungkinkan saya hidup tanpa makanan dan air,” ujar Jani. Klaim Jani memang tak dapat diverifikasi. Itu pula yang membuat klaimnya diragukan oleh para profesional medis. Dokter mengatakan, manusia tidak bisa hidup dalam waktu lama tanpa makanan atau air. Pasalnya, hal itu bisa menyebabkan kerusakan organ dan tubuh. Kendati demikian, klaim Jani selama ini menarik minat komunitas medis di India. Pada 2010, tim dokter militer mempelajari pola hidupnya selama dua minggu di sebuah rumah sakit di Ahmedabad, kota terbesar di Gujarat. Selama 14 hari Jani diawasi menggunakan kamera dan televisi dengan sirkuit tertutup. Dokter mengambil pemindaian organ tubuh, otak, dan pembuluh darah. Kemudian melakukan tes pada jantung, paru-paru, dan kapasitas ingatannya. Dokter menarik kesimpulan: Jani tidak makan, minum, atau pergi ke toilet. Satu-satunya kontak Jani dengan cairan adalah ketika ia berkumur dan mandi secara berkala. “Kami masih tidak tahu bagaimana ia bisa bertahan. Ini masih menjadi misteri tentang fenomena apa ini,” ujar seorang ahli saraf, Sudhir Shah. Penelitian tersebut diprakarsai Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India. Hasil penelitian ini tidak pernah dipublikasikan atau diserahkan untuk keperluan peninjauan lebih lanjut. Pada Selasa (26/5) lalu, Jani dikabarkan meninggal dunia. Karena usianya sudah sangat tua. Sebelum berpulang, ia sempat dilarikan ke rumah sakit. “Tapi dokter menyatakan ia telah meninggal pada saat tiba di sana,” ujar Sheetal Caudhary, salah seorang tetangga Jani. Jasad Jani akan dibawa ke Amabji. Sebuah kota yang terkenal dengan kuil-kuilnya. Di lokasi tersebut semasa hidupnya Jani juga membangun ashram (tempat bertapa) kecil dan dikenal sebagai Matai atau dewi. Rencananya, jenazah Jani akan disimpan di ashram selama dua hari. Untuk memberi kesempatan orang-orang memberi penghormatan terakhir. Kemudian Jasad Jani dikremasi pada Kamis (28/5/2020). (dsb/cnn/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait