Kenaikan Harga Emas Dorong Inflasi, Tertahan Penurunan Harga Transportasi

Rabu 06-05-2020,15:31 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Mulai naiknya harga emas beberapa bulan terakhir menyumbang potensi inflasi. Namun masih tertahan turunnya harga tiket pesawat dampak menurunnya jumlah penumpang. (IST) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Laju inflasi Kota Balikpapan April 2020 tertahan oleh penurunan harga kelompok transportasi. Akibat pandemi COVID-19, terjadi penurunan tarif angkutan dan okupansi transportasi khususnya udara. Inflasi April 2020 tercatat sebesar 0,02 persen (mtm), lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,15 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 1,76 persen (yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut masih berada di bawah target inflasi tahun 2020 yang sebesar 3,0%±1. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto menjelaskan, laju inflasi April juga mampu ditekan oleh beberapa komoditas bahan makanan. “Pasokan terjaga tetapi permintaan turun untuk daging ayam,” ucap Bimo Epyanto, Selasa (5/5). Dari kelompok pengeluaran, inflasi April didorong oleh peningkatan harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil 0,08 persen (mtm). Terutama emas sejalan dengan peningkatan harga emas dunia. Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen (mtm). Yang dipicu kenaikan harga beberapa komoditas peralatan rumah tangga. Seperti pemutih, pengharum cucian, sabun detergen dan pelicin/pewangi pakaian. “Itu karena terjadi peningkatan permintaan terhadap komoditas peralatan rumah tangga,” ujarnya. Menurut Bimo, ke depan beberapa faktor tetap harus diwaspadai akan memberikan tekanan inflasi. Di antaranya, gangguan pasokan barang terutama dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dampak COVID-19. Peningkatan permintaan menjelang Lebaran, dan peningkatan harga emas dunia. “Melihat beberapa faktor tekanan yang akan datang, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Balikpapan jaga ketersediaan pasokan, sekaligus stabilitas harga di tengah Pandemi COVID-19,” kata dia. Itu dilakukan untuk memperkuat koordinasi kebijakan guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran inflasi sebesar 3,0±1% pada tahun 2020. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Arzaedi Rachman mengatakan, memasuki minggu kedua Ramadan harga sejumlah bahan pangan normal. “Tidak ada kenaikan. Bahkan daging ayam permintaan turun 50 persen,” imbuhnya. Dia mengatakan sejauh ini masyarakat Balikpapan membeli kebutuhan pokok dan pangan sesuai dengan permintaan. “Tidak ada aksi belanja berlebih,” tandas Arzaedi Rachman. Dia pun mengingatkan kepada masyarakat saat berbelanja di pasar untuk memperhatikan protokol pencegahan COVID-19. Pedagang pun demikian, menggunakan masker dan menjaga jarak. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait