Jangan Lagi Ada Penumpukan Massa

Sabtu 25-04-2020,12:45 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Situasi di kediaman Anggota DPR RI Awang Faroek Ishak yang batal melakukan pembagian sembako. (Dian Adi/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Pemkot Samarinda mengkhawatirkan terjadinya penumpukkan massa saat pembayaran zakat tahun ini. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Samarinda pun menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol yang sudah ditetapkan.  Hal itu disampaikan Sekretaris BPBD Kota Samarinda Hendra AH. “Terkait pembagian zakat atau sembako, ditengah masa pandemi ini kita tetap mematuhi protokol yang ada. Tetapi jangan sampai mengumpulkan massa,” katanya di Samarinda, Kaltim, Jumat (24/4/2020). Ia juga menyarankan kepada warga yang mampu jika ingin melaksanakan zakat fitrah atau pembagian sembako dapat mendata secara mandiri. Melalui kelurahan atau kecamatan di wilayah masing-masing. “Mungkin bisa mendata terlebih dahulu, kemudian mengantar langsung door to door,” tuturnya. Hendra juga menambahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda punya prosedur sendiri. Terutama dalam menjalankan zakat fitrah atau pembagian sembako langsung yang  disalurkan ke 10 kecamatan. Nantinya akan ada dari pihak ojek online (ojol) yang mengantar ke rumah warga sesuai data dan alamat dari kecamatan. “Kita (BPBD) membayar kepada penyalur yang sekarang ini lagi ada pembagian sembako, lalu dari kecamatan itu nantinya diantarkan langsung ke penerima,” tambahnya. Sebelumnya diketahui pembagian sembako yang dilakukan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menuai berbagai respon. Pasalnya, ribuan masyarakat berkumpul di kediaman pribadi KT 01 untuk mengambil sembako. Kondisi itu pun disayangkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala dinas kesehatan (Kadiskes) kaltim Ando M Ishak.  Andi mengakui masalah muncul ketika petugas jaga yang dilakukan pihak Satpol PP Kaltim tidak dapat mengantisipasi membludaknya warga yang datang ke kediaman Gubernur Kaltim. "Antusias masyarakat tidak dapat diantisipasi. Warga membludak dan tidak tertangani dengan baik," kata Andi,  Kamis (23/4) lalu. (m4/boy)  

Tags :
Kategori :

Terkait