Sulitnya Menghabisi Peredaran Narkoba

Sabtu 18-04-2020,00:13 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Kombes Pol Turmudi. (Hafizh/Disway) -- Balikpapan, Diswaykaltim – Narkoba masih menghantui warga Balikpapan. Jalur “tikus” di perbatasan Malaysia disebut sebagai gerbang masuknya barang haram tersebut ke Kota Beriman. Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi menyebut narkoba sudah ada sejak zaman nabi dahulu. Menurutnya, narkoba tidak akan pernah bisa dihilangkan selama masih ada peradaban manusia. "Tapi Polresta Balikpapan selalu melakukan pola-pola pengungkapan dan mengurangi ruang gerak mereka di Balikpapan," ujarnya. Pengungkapan dan penindakan terus dilakukan jajarannya. Bahkan hampir tiap pekan selalu ada saja pelaku narkoba yang diringkus petugas. Turmudi mengungkapkan, narkoba saat ini kebanyakan berasal dari luar Indonesia. Artinya, pabrik atau tempat produksi ada di luar negeri. Warga Indonesia disebut sebagai penikmat. "Selama ini, kebanyakan saat kami amankan, khususnya narkoba yang jumlahnya besar, itu dari Malaysia," jelas Kapolresta Balikpapan. Mengenai cara masuknya barang haram ini ke Indonesia, khususnya ke Kota Beriman, Turmudi menyebut ada jalur-jalur “tikus” di perbatasan. Ini masih menjadi trayek favorit pengedar. "Masih banyak jalur yang bisa dilewati di perbatasan. Polda Kaltim sering mengungkapnya," tambahnya. Saat ini, narkoba seakan tak pernah habis di Balikpapan. Apakah karena adanya oknum-oknum tertentu yang bermain? Turmudi dengan jelas menyatakan hal tersebut sangat kecil kemungkinannya. Namun bisa saja hal itu terjadi. "Saya enggak berani memastikan. Tapi bisa saja itu. Tapi kita kembalikan ke individu masing-masing," tegasnya. Dari sejumlah pengungkapan di Balikpapan, yang paling mendominasi adalah jenis sabu. Menurut Kapolresta, ini karena sabu paling banyak peminatnya. Serta harganya bisa dijangkau masyarakat. "Mungkin keuntungan bandar dari hasil penjualan itu juga banyak," ujarnya. Apakah Balikpapan bisa zero narkoba? Turmudi beranggapan hal tersebut sangat tidak mungkin. Pasalnya, narkoba akan selalu ada. Namun, ia selalu berusaha dan terus menerus menyatakan perang melawan barang haram ini. Hingga peredarannya berkurang. Ini telah dibuktikan sejak Januari lalu. Peredaran narkoba sudah mulai berkurang. "Realistis saja. Narkoba tidak akan pernah menyentuh angka zero. Itu mustahil. Tapi untuk mengurangi atau menekan narkoba kami bisa lakukan," ujarnya. "Saat ini angka pengungkapan berkurang. Tapi untuk kuantitas barang bukti dan tersangka meningkat. Artinya pola-pola yang kami terapkan berjalan sesuai rencana. Tapi kami juga terus belajar dari gerak-gerik mereka. Supaya kami lebih pintar mengungkapnya," tutupnya. (bom/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait