Harga Emas Terus Melambung, Produk Gadai Emas Jadi Pilihan 

Jumat 17-04-2020,20:09 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kenaikan harga emas diikuti kenaikan tren gadai. Berbeda saat krisis 1998 lalu, masyarakat lebih memilih tidak menjual emasnya.  (Antara) Balikpapan, Disway Kaltim – Di tengah pandemi, harga emas terus melambung. Merangkaknya harga emas, bukan berarti berbondong-bondong untuk melakukan penjualan. Kepala Departemen Bisnis dan Analisis PT Pegadaian (Persero) Kanwil IV Kalimantan Eko Cahyanto menjelaskan, naiknya harga emas tidak membuat nasabah Pegadaian untuk menjual emasnya. Bahkan sebagian besar pilihan nasabah untuk menambah uang pinjaman dengan layanan Top Up Gadai. “Dengan kenaikan harga produk gadai emas meningkat. Kalau gadai sesuai dengan harga emas saat ini,” jelas Eko Cahyanto, Kamis (16/4). Hal yang sama juga dikatakan Deputi Bisnis PT Pegadaian (Persero) Balikpapan, Asror Maskuri. Menurutnya, merangkaknya harga emas justru masyarakat memilih untuk membeli atau investasi. “Membeli meningkat karena saya pikir beda dengan tahun 1998 dan 2012 saat banyak jual. Mereka tahu emas tidak baik dijual,” katanya. Menurut Asror, masyarakat lebih memilih untuk menggadaikan emasnya. Alasannya saat ditebus harga emas tidak naik dan menggunakan nilai tukar saat digadai. Di tengah pandemi, Pegadaian memanfaatkan promosi lewat digital karena mengurangi transaksi tatap muka dan mengikuti arahan pemerintah untuk jaga jarak. “Masyarakat untuk membayar baik itu perpanjangan maupun cicil sekarang melalui digital,” imbuh dia. Kepala Seksi Penjualan PT Pegadaian Balikpapan Enny Margareth mengatakan bahwa di kuartal pertama ini pencapaian perseroan belum ada kendala. Meski ada corona, transaksi masih sesuai target. “Sementara sampai bulan Maret ini masih aman. Bulan April ini yang dikhawatirkan karena pembatasan sosial mulai diterapkan,” ujarnya. Berdasarkan laporan hingga 27 Maret, Pegadaian Balikpapan tumbuh 4,68 persen dibandingkan realisasi hingga akhir tahun. Pendapatan gadai sebesar Rp 596,32 miliar dan non gadai Rp 221,06 miliar. Eko Cahyanto menambahkan, kinerja pada triwulan I/2020 Kanwil Kalimantan mencatat kinerja positif dan tumbuh. “Terkait kinerja, sampai 31 Maret 2020 Kanwil Kalimantan tercatat tumbuh positif,” pungkasnya.  (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait