Nomor 9 Milan Masih Angker

Selasa 31-03-2020,14:11 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Filippo Inzaghi berseragam nomor 9 AC Milan. (Getty Images) Diswaykaltim.com - Di dunia sepak bola, ada tiga Setan Merah. Manchester United, AC Milan, dan Timnas Belgia. Uniknya duo Setan Merah pertama punya cerita yang nyaris sama. Pernah berkuasa di era 90-an hingga dua dekade setelahnya, lalu mengalami penurunan prestasi hingga kini. Kesamaan lainnya adalah pada nomor keramat. MU punya nomor 7 yang hingga kini belum menemukan tuan yang pantas setelah ditinggal Cristiano Ronaldo 2009 lalu. Kasus serupa rupanya dialami juga oleh AC Milan. Adalah nomor punggung 9 yang hingga kini masih keramat. Nomor 9 bagi AC Milan bukanlah nomor sembarangan. Pernah dikenakan George Weah dan van Basten yang sukses besar di klub, lalu diteruskan oleh Filippo Inzaghi yang juga ikut melegenda. Namun selepas Inzaghi, nomor 9 sudah dikenakan oleh 9 orang. Dan kesembilannya, gagal total. Alexandre Pato Pato awalnya mengenakan nomor 7 di AC Milan dan cukup melejit sebagai pemain. Namun saat Inzaghi pensiun pada 2012, Pato memilih berganti nomor. Sial bagi si bebek, saat mengenakan nomor 9 penampilannya malah merosot tajam. Di musim 2012/13 Pato hanya bermain 7 kali dengan raihan dua gol. Ketidakberuntungan pemain Brazil kala itu memang diindikasi karena cedera yang menghantamnya. Musim selanjutnya, ia hijrah ke klub kampung halamannya, Corinthians. Alessandro Matri Ditinggal Pato, nomor 9 tak lantas menganggur. Rekrutan anyar dari Juventus, Alessandro Matri lalu mengenakannya. Namun penyerang Italia gagal mengemban tugas sebagai juru gedor. Ia hanya membuat sebiji gol dari 18 penampilan. Sekaligus membuatnya hanya bermain selama semusim di Milan. Dari sini, status keramat pada nomor punggung 9 mulai digaungkan. Fernando Torres Torres datang ke Milan pada 2014 untuk memperbaiki karirnya yang mulai redup di Chelsea. Dia dipinjamkan selama dua musim ke Rossoneri. Sejatinya Torres sempat diingatkan untuk mengambil nomor punggung lain. Tapi dia bersikeras. Tak mengherankan juga, lantaran di seluruh karir profesionalnya, pemain Spanyol selalu mengenakan nomor 9. Bahkan di level timnas. Dan benar saja, Torres kembali jadi korban dari si 9 Milan. Dia hanya bermain sebanyak 10 kali dalam semusim dan mencetak satu gol saja. Torres pun tak ingin menghabiskan masa peminjamannya dan memilih tim lawasnya, Atletico Madrid sebagai labuan selanjutnya pada 2015. Mattia Destro Kegagalan tiga pemain terdahulu saat mengenakan nomor 9 tak membuat pemain pinjaman dari AS Roma, Mattia Destro ciut. Datang ke Milan dengan harapan karirnya bisa pulih, yang terjadi malah kebalikannya. Catatan golnya memang lebih baik ketimbang Pato (2), Matri (1), dan Torres (1). Tapi tetap saja, 3 gol dari 15 laga yang dibuat Destro menjadi penilaian buruk dari tim Kota Mode.   Punya opsi mempermanenkan Destro di akhir musim 2015, Milan memilih memulangkannya ke Srigala Ibu Kota. Luiz Adriano Pada musim 2015/16, asa Milan untuk bangkit dari keterpurukan prestasi dan finansial kembali ada. Luiz Adriano dan Carlos Bacca direkrut sekaligus. Kedatangan dua pemain ini dianggap sebagai langkah besar lantaran Bacca dan Adriano memang jadi properti panas kala itu. Namun yang terjadi pada Luiz Adriano rupanya tidak sebesar ekspektasi yang dibebankan padanya. Mengenakan nomor 9, pemain Brazil malah sukses menambah daftar panjang pemain yang gagal bersinar. Di musim perdananya, eks Shakhtar membuat 4 gol dari 26 penampilan. Di musim keduanya, Adriano melepas nomor 9 yang lalu dipakai oleh rekrutan anyar Gianluca Lapadula. Namun karir Adriani malah lebih buruk. Ia hanya bermain sebanyak 7 kali dalam setengah musim tanpa membuat satu gol pun. Pada musim dingin, dia memilih pindah ke Spartak Moscow. Gianluca Lapadula Nasib pemain yang dibeli dari Pescara tersebut juga kembali mengecewakan. Barangkali Lapadula menyesali keputusannya menggunakan nomor punggung 9 karena ia hanya membuat 8 gol dari 29 penampilan di musim tunggalnya bersama AC Milan. Di akhir musim ia dipinjamkan ke Genoa yang kemudian dipermanenkan semusim berikutnya. Andre Silva Moncer bersama Porto yang dilanjutkan pada Piala Eropa 2017, membuat Andre Silva menjadi rebutan banyak tim. AC Milan lalu mendapatkan jasa pemain yang disebut sebagai tandem terbaik Ronaldo di timnas Portugal itu. Dibanding nama-nama sebelumnya, Andre Silva sebenarnya menjadi pemain pertama selepas Inzaghi yang mampu membuat dua digit gol dengan seragam nomor 9. Total 10 gol dia buat di musim perdananya. Namun tetap saja itu menjadi catatan buruk yang kemudian membawanya harus dipinjamkan ke Sevilla, lalu kembali dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt di musim berikutnya. Gonzalo Higuain Higuain rasanya sulit ditampikkan jika ia akan sukses bersama Milan. Kehadiran Ronaldo di Juventus membuat ia harus rela menepi dari Nyonya Tua. Menjadi pemain pinjaman di Milan, ia mengenakan nomor kutukan, 9, yang sudah memakan banyak korban. Tak adil rasanya menilai kalau Higuain gagal di Milan. Pasalnya ia hanya bermain selama setengah musim sebelum pindah ke Chelsea di musim dingin 2019.   Namun melihat jumlah golnya di Milan yang hanya delapan biji dari 22 pertandingan, pemain Argentina sudah memenuhi syarat sebagai pemain nomor punggung 9 Milan yang gagal. Krzysztof Piatek Piatek menjadi idola baru di Serie A pada musim 2018/19. Pemain Polandia yang kini berusia 24 tahun itu menjadi pembunuh berdarah dingin di depan gawang. Januari 2019, Milan mendapatkan jasanya untuk menambal lubang yang ditinggal Higuain ke Chelsea. Merasa percaya diri, Piatek lalu menggunakan nomor 9. Dia berhasil membuat 12 gol dari 21 penampilan untuk Milan. Namun memasuki musim baru 2019/20 peruntungannya berubah drastis. Piatek hanya membuat 5 gol dari 20 penampilannya. Kini ia tak lagi bersama Milan. Hijrah ke Bundesliga untuk membela Hertha Berlin diharapkan Piatek bisa kembali menjadikannya pemain tangguh. Terlebih Liga Jerman dikenal sangat akrab untuk striker buangan. Itu tadi 9 pemain yang gagal mengemban amanah sebagai pemakai nomor 9 AC Milan selepas Inzaghi. Sebagai catatan, Pippo mencetak 126 gol dari 300 laga disusul dua trofi Serie A dan dua trofi UCL. Setelah ini, AC Milan sepertinya harus hati-hati memberi nomor 9 pada pemain anyarnya kelak. Siapa tahu dengan mendapat nomor 9 sepadan dengan Inzaghi, peruntungan Rossoneri bisa kembali membaik. ** ANAK OPEN Inzaghi Tak Setuju Nomor 9 Terkutuk Nama yang disebut sebagai pemakai nomor 9 terakhir yang sukses akhirnya angkat berbicara. Filippo Inzaghi menolak anggapan banyak orang jika bekas nomornya itu terkutuk. Pippo yang sekarang melatih Benevento menganggap nomor 9 sama sekali tak memiliki nilai magis sama sekali. "Itu [anggapan kutukan] membuat saya tersenyum," ujar Inzaghi kepada Sky Sport Italia. Namun besarnya ekspektasi pendukung terhadap nomor 9, menurut Inzaghi perlu seseorang yang tak hanya punya kualitas untuk menggunakannya, tapi juga mental kuat agar setidaknya bias mengatasi tekanan. "Mengenakan kostum No.9 Milan memang sulit bagi siapa pun, tapi tidak ada soal kutukan. Jika [Zlatan] Ibrahimovic memakai No.9, maka kutukannya berakhir." Disinggung apakah dengan banyaknya ‘korban’ nomor 9 perlu dipensiunkan, peraih dua trofi UCL itu menampik dengan tegas. Milan hanya perlu menemukan pemain yang tepat untuk memutus kutukan. "Rasanya seperti ketika saya dinilai mendapatkan kutukan dari [Marco] Van Basten dan [George] Weah. Tidak adil untuk memensiunkan kostum saya karena itu tidak dipensiunkan setelah Van Basten. Itu adalah kostum penting yang akan membawa pemain mencetak banyak gol lagi," tutupnya. (ava/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait