DKP Kaltim Kini Operasikan Marine Monitor untuk Pantau Kawasan Konservasi Laut

Senin 15-12-2025,10:04 WIB
Reporter : Mayang Sari
Editor : Hariadi

Penerapan teknologi pengawasan laut ini juga menarik perhatian daerah lain. Belum lama ini, Irhan menyebutkan perwakilan dari Maluku datang langsung ke Kaltim untuk mempelajari sistem pengawasan yang diterapkan, khususnya di kawasan Kepulauan Derawan.

"Mereka datang ke sini untuk melihat langsung bagaimana sistem ini bekerja. Derawan memang jadi rujukan," katanya.

Diketahui, Kepulauan Derawan memiliki nilai ekologis tinggi karena berada di kawasan Coral Triangle, wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Kawasan ini mendapat perhatian komunitas internasional karena perannya penting bagi kelestarian ekosistem laut global.

"Derawan itu kawasan penting, bukan hanya untuk Kaltim, tapi juga untuk dunia,"ujar Irhan.

BACA JUGA: Upaya Konservasi di Pulau Sangalaki, Tim Terkendala Kurangnya Transportasi untuk Patroli

BACA JUGA: Mahasiswa Unmul Terlibat Aksi Naik Penyu di Derawan, Kampus Siapkan Sanksi Pengurangan Nilai

Terkait cakupan wilayah konservasi, DKP Kaltim tidak hanya berfokus pada Kabupaten Berau. Sejumlah daerah lain juga telah didorong masuk dalam skema konservasi laut, antara lain Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sementara itu, Kabupaten Paser tengah memasuki tahap perencanaan dan proses penerbitan regulasi.

"Total ada empat daerah yang sudah dan sedang kita dorong untuk konservasi laut,"jelasnya.

Meski cakupan konservasi terus diperluas, perangkat Marine Monitor (M2) saat ini masih ditempatkan di Berau. Penempatan tersebut mempertimbangkan tingkat kerawanan kawasan serta nilai strategis ekosistem laut yang dimiliki wilayah tersebut.

Irhan menegaskan, perluasan kawasan konservasi harus diiringi pengawasan yang kuat agar perlindungan ekosistem laut berjalan efektif. "Kalau cuma memperluas tanpa pengawasan, itu percuma. Konservasi harus dijaga betul-betul," pungkas Irhan.

Kategori :