VALENCIA, NOMORSATUKALTIM - Kritik berulang Fabio Quartararo proyek mesin V4 Yamaha untuk MotoGP musim 2026, akhirnya memicu respons keras dari bos tim garpu tala, Paolo Pavesio.
Ketegangan ini muncul di tengah ketidakpastian masa depan Quartararo menjelang bursa kontrak MotoGP 2027.
Dalam wawancara dengan Speedweek, Pavesio menilai frustrasi Quartararo dapat dipahami, namun ia menegaskan batasannya.
Ia mengatakan ia mengerti alasan Quartararo, tetapi juga menambahkan bahwa keduanya berada dalam satu tim dan harus menjaga komitmen publik.
BACA JUGA: Fabio Quartararo Ancam Keluar dari Yamaha Jika M1 V4 Tidak Kompetitif di MotoGP
BACA JUGA: Debut Yamaha V4 Sangat Menjanjikan! Kalahkan Tunggangan Rins di Sesi Latihan MotoGP San Marino 2025
""Kami semua profesional dan berada di posisi yang sama. Kami menawarinya kesempatan untuk membalap di Yamaha, dan dia menerimanya... Terlalu banyak mengeluh di depan umum tidak akan membantu komitmen perusahaan,” kata Pavesio.
Sikap Yamaha dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa kesabaran pabrikan mulai menipis.
Quartararo terus menuntut paket kompetitif sekarang, sementara Yamaha sejak awal menyatakan bahwa peningkatan besar baru dapat dirasakan setelah pengembangan V4 berjalan penuh.
Situasi menjadi lebih rumit karena Yamaha belum memiliki tawaran teknis jangka pendek untuk menjaga Quartararo tetap bertahan.
BACA JUGA: Alasan Yamaha Belum Gunakan Mesin V4 di MotoGP Terbongkar, usai Rins Unggah Hasil Tes Brno
BACA JUGA: Mesin V4 Yamaha Mulai Diuji di Eropa, Bukan Fabio Quartararo yang Menunggangi
Pabrikan hanya bisa menawarkan nilai kontrak lebih besar dan janji bahwa proyek V4 akan matang di masa depan. Kondisi ini membuat masa depan kerja sama keduanya kian tidak pasti.
Di sisi lain, Quartararo memahami bahwa uang tidak menjamin motor terbaik. Pengalaman Marc Marquez menjadi gambaran penting dalam menentukan pilihan.
Ia juga sadar pernah menolak peluang pindah ke Ducati dan Aprilia, dua motor terkuat saat ini.