BERAU, NOMORSATUKALTIM — Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, inflasi di Berau menunjukkan tren kenaikan.
Berdasarkan data inflasi year-on-year (YoY) pada November 2025 tercatat 2,76 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,04.
Angka ini lebih tinggi dibanding Oktober yang berada di level 1,78 persen.
BACA JUGA:Shop Loader Pembawa Dozer Terjun ke Jurang di Poros Lamin Berau, 2 Tewas 1 Selamat
Kenaikan inflasi tersebut menjadi perhatian utama dalam High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar di ruang rapat Bapelitbang Berau pada, Kamis 4 Desember 2025.
Pemkab Berau menilai tekanan harga jelang akhir tahun harus diantisipasi agar tidak mengganggu daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Sektor Ekonomi Kreatif dan UMKM di Berau Perlu Dukungan Perbankan dan Swasta
Sekretaris Daerah Berau, Muhammad Said, menjelaskan, kenaikan inflasi dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang hari besar keagamaan nasional serta faktor cuaca yang mempengaruhi pasokan.
Pola ini, kata dia, hampir selalu berulang pada periode Natal dan Tahun Baru.
“Setiap akhir tahun selalu terjadi peningkatan mobilitas dan konsumsi sehingga permintaan komoditas pangan strategis ikut naik. Itu yang biasanya memicu kenaikan harga cabai, bawang, daging ayam, telur, gula, hingga minyak goreng,” ujar Said.
Ia menegaskan, kondisi tersebut menuntut pemerintah daerah bergerak lebih cepat.
Selain menjaga keterjangkauan harga, pemerintah juga perlu memastikan pasokan dan distribusi ke seluruh kampung di Bumi Batiwakkal tetap terjaga.
“Kita harus segera mengambil langkah preventif dan terukur agar masyarakat tetap mendapatkan harga yang stabil dan stok yang aman, terutama di masa libur panjang,” kata Said.
BACA JUGA:PHK di Berau Tembus 1.105 Orang Sepanjang 2025, Mayoritas Terdampak Penutupan Proyek Tambang
Untuk itu, ia meminta seluruh anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Berau memperkuat koordinasi dan memastikan setiap instansi bekerja cepat serta responsif.