BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Berau dipastikan tuntas pada akhir tahun. Namun, rencana peluncuran pada Januari 2026 mendatang terancam tertunda karena pengadaan sarana dan prasarana (sarpras) tidak masuk dalam anggaran tambahan 2025.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari, mengatakan bahwa pembangunan fisik BLK sebenarnya berjalan sesuai jadwal.
Hanya saja, fasilitas tersebut belum dapat dioperasikan tanpa kelengkapan peralatan pelatihan yang seharusnya dianggarkan bersamaan.
“Bangunannya selesai Desember 2025. Sebenernya target kita Januari tahun depan sudah bisa launching. Tapi sarprasnya tidak masuk di anggaran tambahan, jadi kita belum bisa launching awal tahun nanti,” ujar Zulkifli, Senin (1/12/2025).
BACA JUGA: BLK Berau Ditarget Beroperasi Januari 2026, Awali Program dengan Pelatihan Operator Alat Berat
BACA JUGA: Pembangunan BLK di Berau Diharapkan Mampu Meningkatkan Kualitas SDM Lokal
Ia menegaskan, sarpras merupakan komponen penting untuk memulai pelatihan tenaga kerja. Tanpa peralatan tersebut, BLK belum bisa menjalankan fungsi utamanya dalam meningkatkan keterampilan pencari kerja sesuai kebutuhan industri.
Menurut Zulkifli, keberadaan BLK sangat mendesak mengingat semakin banyak perusahaan yang masuk ke Berau dan membutuhkan tenaga kerja terlatih.
“Perusahaan datang sounding ke kami, selalu menanyakan soal kesiapan SDM dan BLK. Sementara saat ini kita belum punya BLK yang bisa langsung difungsikan. Kalau peralatannya tidak tersedia, Januari ya belum jalan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebutuhan industri di Berau, khususnya sektor pertambangan menuntut tenaga kerja dengan keterampilan operator hingga mekanik.
BACA JUGA: BLK di Berau Mulai Dibangun, Ditargetkan Rampung Akhir 2025 Ini
BACA JUGA: Rencana Pembangunan BLK Penajam dalam Kajian Kemnaker
Ketidaksiapan BLK membuat daerah kerap tidak mampu memenuhi permintaan tersebut sehingga perusahaan merekrut pekerja dari luar daerah.
“Itu yang sering jadi masalah. Kita ingin anak-anak Berau yang terserap. Selama ini yang kita kirim pelatihan ke luar daerah saja banyak yang sudah diterima kerja. Kalau BLK kita siap, serapannya tentu bisa lebih besar,” katanya.
Zulkifli juga membuka peluang dukungan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Namun, hingga kini belum ada komitmen yang benar-benar dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sarpras BLK.