BERAU, NOMORSATUKALTIM - Di tengah krisis air bersih yang masih menjadi persoalan utama warga Pulau Maratua, pembangunan embung diharapkan menjadi salah satu solusi.
Namun sayang belum dapat dilanjutkan maupun dioperasikan dalam waktu dekat.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR) Berau menyatakan proyek tersebut terkendala keterbatasan anggaran, sehingga baru menyentuh tahap pertama.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Berau, Hendra Pranata, menjelaskan bahwa pembangunan embung tidak memungkinkan diselesaikan dalam satu tahun anggaran.
Selain skala konstruksi yang besar, lokasi berada di pulau terluar membuat pekerjaan harus direncanakan secara bertahap.
“Kita tidak bisa mekanisme satu tahun anggaran itu selesai. Jadi kita bikin bertahap, satu tahap dulu, kita lihat keadaannya, ada konsolidasi atau tidak. Nanti di tahap berikutnya kalau anggaran memadai, ya kita lanjutkan, kita selesaikan,” ujarnya Jumat 28 November 2025.
BACA JUGA:Investasi ke Berau Meningkat, DPRD Ingatkan Pemkab Rekrutmen Tenaga Kerja Lokal
Ia menyebut, tahap lanjutan bisa dilakukan apabila anggaran kembali tersedia.
Untuk menyelesaikan embung hingga siap beroperasi, diperlukan tambahan anggaran sekitar Rp 15–16 miliar.
Jumlah itu mencakup pekerjaan fisik lanjutan serta penyiapan fasilitas pendukung sesuai peruntukan embung nantinya.
“Itu tergantung mau dijadikan apa dulu. Kalau untuk air bersih, perlu instalasi pengolahan. Kalau hanya untuk sumber air baku, setelah penutup dan tangkapan airnya selesai, sebenarnya sudah bisa dimanfaatkan,” jelasnya.
Namun, rencana penganggaran lanjutan pada 2026 dipastikan belum dapat direalisasikan.
BACA JUGA:Polres Berau Musnahkan 1,3 Kg Sabu dari 8 Kasus, 13 Tersangka Terancam Hukuman Berat
Menurut Hendra, pemerintah daerah sedang menghadapi defisit anggaran sehingga beberapa alokasi belanja infrastruktur berpotensi mengalami pemotongan.