"Best practice pariwisata Balikpapan mencakup pengembangan pariwisata MICE yang ditopang infrastruktur kota, pembangunan berkelanjutan sebagai super hub IKN, serta integrasi ekonomi kreatif dan UMKM dalam ekosistem pariwisata daerah," urainya.
Rahmad menunjukkan sejumlah data dampak pembangunan pariwisata Balikpapan. Yakni kontribusi PDRB sektor pariwisata naik dari 30,1% (2022) menjadi 34,3% (2024), transaksi Balikpapan Fest mencapai Rp7,3 miliar, melebihi target Rp5 miliar.
Kemudian, jumlah pengunjung Balikpapan Fest mencapai 94.000 orang, jauh melampaui target 40.000, pengurangan emisi GRK sebesar 180.500 ton CO₂ per tahun, serta eterlibatan komunitas meningkat menjadi 132 komunitas, dari target 50 komunitas.
"Ini adalah hasil dari integrasi program pariwisata, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat," kata Rahmad.
Penilaian Most Inspiring Tourism Leader 2025 akan berlanjut hingga penentuan satu daerah terbaik dari tiga besar di tingkat kota. Rahmad berharap paparan tersebut memberikan gambaran komprehensif mengenai kesiapan Balikpapan.
"Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf atas kesempatan ini. Pemaparan hari ini menunjukkan komitmen Balikpapan membangun pariwisata berkelanjutan," pungkas Rahmad.