Jasad WN Malaysia Ditemukan di Sungai Patek, Forensik Polda Kaltim Pastikan Identitas Lewat Data Antemortem

Selasa 25-11-2025,20:02 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Didik Eri Sukianto

"Korban bekerja untuk perusahaan kontraktor yang bermitra dengan KUD Beringin Mulia di sektor perkayuan," ujar Roganda saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, pada Selasa 25 November 2025.

Adapun kronologi kejadiannya, Roganda menuturkan bahwa pada Kamis (20/11/2025) malam, Wong mengendalikan Toyota Hilux hitam bernomor polisi KT 8689 NO dengan Hardie alias Amat sebagai penumpang.

Mereka tengah menuju base camp di KM 35 saat hujan lebat mengguyur kawasan tersebut. Sepanjang perjalanan, keduanya sempat berpapasan dengan Ahmad Ribut Maulana dan Sarbani, rekan kerja mereka.

Kondisi memburuk ketika mereka tiba di Sungai Patek, KM 32. Intensitas hujan yang tinggi mendorong debit air meningkat drastis.

BACA JUGA: Suporter Persiba Balikpapan Hadang Bus Pemain, usai Tim Kesayangan Kalah Tipis di Laga Kandang

Arus sungai mengalir sangat deras, namun Wong tampaknya memutuskan menerobos aliran tersebut. Di tengah penyeberangan, mesin mobil mati dan kendaraan mulai terbawa arus.

Maulana berupaya menyelamatkan Wong, tetapi kekuatan arus mengalahkan usahanya. Mobil korban terseret hingga menghilang dari pandangan.

"Keesokan paginya, kendaraan yang korban kemudikan ditemukan terbalik dengan kerusakan parah, sekitar 100 meter dari posisi terakhir," jelas Roganda.

Operasi pencarian dimulai segera setelah laporan masuk. Puluhan anggota tim gabungan dibagi menjadi dua kelompok untuk menjangkau area sungai yang luas dan medan sulit.

BACA JUGA: Event Trail: Cara Perkenalkan Pesona Alam Kukar ke Semua Kecamatan

Tim pertama bergerak dari lokasi kejadian di KM 32 menyusuri hilir Sungai Patek. Anggota tim ini berasal dari Polres Kukar, Polsek Tabang, BKO Polsek Kembang Janggut, Sat Reskrim, Sat Polair, INAFIS, Basarnas Kaltim, BPBD Kukar, Koramil Tabang, Damkar, dan relawan masyarakat setempat.

Tim kedua memulai pencarian dari muara Sungai Patek menuju hulu untuk mendekati titik awal tragedi. Seorang warga bernama Jus yang menguasai medan memimpin kelompok ini, didampingi personel Polsek Tabang, Polair, dan Koramil Tabang.

“Operasi penyisiran dimulai pukul 09.00 Wita menggunakan berbagai moda transportasi, seperti mobil operasional, longboat, perahu ces, serta memanfaatkan akses jalan perusahaan untuk mencapai lokasi terpencil,” pungkas Roganda.

Kategori :