"Masyarakat cerdas adalah yang tidak mudah diadu domba oleh informasi palsu. Politik yang sehat berawal dari nalar yang jernih," ucap Bagus.
Selain menyoroti aspek intelektual, Bagus menekankan perlunya keseimbangan antara kecerdasan akademik dan emosional.
"Kesuksesan tidak diukur dari nilai semata. Empati, kecerdasan sosial, dan kemampuan menempatkan diri di masyarakat jauh lebih penting," tandasnya.
BACA JUGA: Bupati Mahulu: Kepemimpinan Sejati adalah Panggilan untuk Mengabdi
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Balikpapan, Sutadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pendidikan politik pemerintah daerah, untuk membentuk generasi muda yang cerdas dan rasional dalam menyikapi isu publik.
"Kami ingin pelajar memahami politik dengan cara yang santun dan argumentatif. Melalui karya tulis dan debat, mereka dilatih menulis ilmiah yang logis dan berbasis data, serta berani menyampaikan pendapat dengan cara yang rasional," terangnya.
Sutadi juga menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sarana membangun kesadaran politik generasi muda di masa depan.
"Pendidikan politik harus dimulai dari sekolah, agar mereka bisa menjadi agen perubahan dan penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Diinformasikan, kegiatan tersebut dibiayai melalui APBD Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2025 dan menjadi bagian dari agenda rutin Kesbangpol dalam memperkuat partisipasi politik masyarakat, khususnya di kalangan pelajar.