Menurut Amiruddin Tahun ini, telah terbentuk komunitas pendayung lokal bernama Penabur, yang berfungsi sebagai wadah latihan dan pengembangan olahraga tradisional tersebut.
“Komunitas ini seperti cabang olahraga di bawah KONI. Ke depan, kami akan memberikan dukungan dari sisi pembinaan dan kepanitiaan agar mereka bisa lebih mandiri, tidak sepenuhnya bergantung pada Dispora,” katanya.
Amir menambahkan, tidak semua kecamatan memiliki tim perahu. Namun, hal itu bukan hambatan bagi jalannya lomba.
BACA JUGA:250 Atlet Difabel Berau Ikuti Festival Olahraga Disabilitas
Menurutnya, semangat masyarakat untuk berpartisipasi tetap tinggi.
“Peserta yang terdaftar sudah mencapai 31 perahu. Tidak ada pembatasan ketat per kecamatan, yang penting antusiasmenya tetap ada,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang dan peran aktif komunitas lokal, Amiruddin berharap Lomba Perahu Panjang tahun ini tidak hanya menjadi hiburan tahunan, tetapi juga simbol kebersamaan sekaligus upaya menjaga tradisi olahraga khas Bumi Batiwakkal.