Tes Valencia akan jadi penentu, karena waktu kami tidak banyak,” ” ujar pembalap asal Prancis itu.
BACA JUGA: Kejurnas Motoprix di Paser Siap Digelar, Diikuti 400 Pembalap
BACA JUGA: Bulutangkis Kaltim Tidak Punya 'Bapak Asuh', Mudyat Perlu Afirmasi PBSI Pusat
Tes pasca-musim di Valencia, menurut Quartararo, akan menjadi titik krusial sebelum ia memutuskan masa depannya di awal tahun depan.
“Dalam dua bulan, kamu tidak bisa mengubah motor sepenuhnya. Tapi kami harus tahu apakah arah ini benar. Kalau tidak, saya harus membuat keputusan,” tambahnya.
Yamaha Masih “Belajar dari Nol”
Di sisi lain, Augusto Fernandez mengakui betapa beratnya mengendalikan M1 V4 di Sepang. Ia menyebut motor baru itu masih jauh dari kata matang.
“Saya sudah menduga akan sulit, tapi tidak menyangka sesulit ini. Sepang menuntut tenaga besar, sementara karakter Yamaha masih terlalu hati-hati dalam hal power mesin,” kata Fernandez.
BACA JUGA: Bupati Cup 2025 Resmi Bergulir, Wadah Pengembangan Olahraga di Berau
BACA JUGA: Kejurprov PBSI Kaltim Resmi Dibuka di Kutim, Ajang Seleksi Menuju Kejurnas 2025
Pembalap Spanyol itu menjelaskan bahwa tim Yamaha kini seolah memulai proyek dari awal.
“Geometrinya benar-benar baru, dan ketika itu berubah, elektronik juga berubah. Jadi, kami seperti memulai dari nol,” ujarnya.
Meski begitu, Fernandez berusaha tetap positif. “Saya mencoba fokus pada feeling di atas motor, bukan catatan waktu. Jika saya sudah nyaman, waktu cepat akan datang dengan sendirinya,” tuturnya.
Dengan regulasi besar yang akan diberlakukan pada musim 2027, termasuk perubahan kapasitas mesin menjadi 850cc dan penggunaan ban Pirelli, masa depan Quartararo menjadi teka-teki.
BACA JUGA: 7 Petinju Kutim Ikuti Kejurnas di Palu, Mahyunadi Minta Bawa Pulang Medali
BACA JUGA: Rp3 Miliar Siap Digelontorkan, Dispora Berau Tunggu Pencairan untuk Pra Porprov Kaltim 2025
Jika Yamaha gagal menunjukkan peningkatan signifikan di tes Valencia atau Sepang, ancaman Quartararo untuk “pindah” bisa berubah menjadi kenyataan.