Kandas di Aspal

Senin 16-03-2020,18:51 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Waktu sedang menunjukan pukul 16.00 Wita. Indah sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya, ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Tertera nama Ardi di layar smartphone-nya. Pria yang dalam seminggu ke depan mengikat janji dengannya di hadapan penghulu. Indah bergegas mengangkat handphone. "Aku antar undangan dulu ya," suara Ardi di ujung telepon. "Iya. Hati-hati, Mas. Tidak usah ngebut. Jangan lupa pakai helm," tegas Indah. "Aman saja, Sayang. Dekat," balas Ardi. "Oke," jawab Indah dengan sedikit ketus, sambil menutup pembicaraan. Indah memang kurang suka kalau kekasihnya itu bepergian menggunakan motor tapi sering tidak pakai helm. Sang kekasih selalu mengabaikannya. Ardi sejak SMP sudah menggunakan motor. Kebut-kebutan, balapan dengan sesama teman sudah pernah dilaluinya. Kalau soal memacu kuda besi, Ardi sangat khatam. Tapi tetap saja Indah khawatir. Meskipun pelan-pelan Ardi mulai meninggalkan hobi masa lalu itu. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 Wita. Indah sudah menyelesaikan pekerjaannya. Hari ini dia terakhir masuk kantor. Besok cuti seminggu. Menyiapkan pernikahan. Tapi… Indah memperhatikan ponselnya. Tidak ada pesan masuk dari Ardi. Biasanya ia rutin mengabarkan kalau sudah sampai di suatu tempat. Padahal sudah satu jam waktu berlalu. Sambil menuju pintu keluar kantor, Indah mencoba menghubungi nomor ponsel Ardi. Masuk tapi tidak dijawab. Sekali, dua kali, tiga kali. Tetap tidak dijawab. Sampai pesanan taxi online-nya datang. Ardi belum juga menjawab. Rasa gusar mulai menggelayuti pikiran Indah. Jangan-jangan, mungkin, kalau-kalau, dan setumpuk kalimat tanya bermain-main di pikirannya. Indah mulai tidak tenang. Ardi masih belum menjawab panggilan teleponnya. Untuk membuang jauh-jauh rasa cemas, dibukanya aplikasi Instagram di telepon genggamnya. Pelan-pelan dilihatnya postingan terbaru orang-orang yang terhubung dengannya di medsos itu. Tiba-tiba matanya behenti di sebuah postingan. Sebuah foto motor. Seperti habis kecelakaan. Indah segera membaca caption di bawah foto: Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Baru saja terjadi kecelakaan tunggal pengendara motor. Korban meninggal akibat benturan di kepala. Tidak pakai helm. Terjatuh akibat... (Indah tidak melanjutkan membaca). Segera digeser-gesernya foto-foto di postingan tersebut. Terlihatlah olehnya di akhir postingan, sebuah foto KTP korban kecelakaan. Yang ternyata sudah sangat dia kenal. Yang sejak tadi tidak mengangkat teleponnya. Yang sejak tadi belum memberi kabar padanya. Yang sejak tadi begitu dikhawatirkannya. Tiba-tiba semua gelap. Indah seperti tidak bisa melihat semua warna lagi. Yang ada hanya warna hitam. Pekat. Cerita ini hanya rekaan. Kalau ada kesamaan nama, itu hanya kebetulan. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait